96. Abram POV

84 2 0
                                    

"Baik Abram. Kalau begitu, aku pamit pulang. Terimakasih untuk hari ini"

"Keira.."

Aku menahan tangannya

"Apalagi?"

"Apa kau berniat untuk menjauhiku?"

"Bukankah kau yang menginginkan keadaan seperti ini?"

"Keira, ini adalah cita-citaku, kuharap kamu mengerti dan aku tak ingin kita menjadi renggang, kita masih bisa berteman bukan?"

"Ya Abram"

"Maukah kamu mengantarkanku ke bandara saat aku akan berangkat nanti?" Pintaku padanya

"Baiklah"

"Keira kumohon aku sangat mencintaimu, jangan tinggalkan aku"

"Ya Abram"

"Kalau begitu biar kuantar kau pulang"

Sepanjang perjalanan kami hanya terdiam. Aku tetap menggenggam tangannya sembari menyetir.

"Abram. Sudah sampai. Terimakasih telah mengantarku pulang"

Aku menatapnya dan mengeluarkan cincin yang sudah kusiapkan sebelumnya

"Keira. Kuharap kau mau menyimpan cincin ini"

"Untuk apa?"

"Sebagai tanda bahwa kau adalah milikku"

Kupasangkan cincin itu ke jari manisnya

"Ingat Keira aku sangat mencintaimu"

Jangan rubah takdirku,
Satukanlah hatiku dengan hatinya
Bersama sampai akhir...

Keira... aku sangat mencintaimu...

God's First [COMPLETED]Where stories live. Discover now