79. Keira POV

90 5 0
                                    

Setelah perkuliahan selesai, Rena mengajakku untuk pergi ke kelas Abram.

"Kei gimana kalau kita tanya ke Steve tentang keberadaan Abram?"

"Hm. Yaudah"

Sesampainya disana, kami melihat Steve yang sedang sibuk.

"Bukannya sekarang jam istirahat ya?" Tanyaku pada Rena

"Iya, yaudah kita samperin aja yuk"

Rena menghampiri Steve dan menepuk pundaknya,

"Honey, kamu sibuk banget keliatannya"

"Yaampun honey, kamu sejak kapan kesini?"

"Barusan, aku sama Keira. Makan siang bareng yuk"

"Gabisa honey, aku keteteran banget, hari ini Abram gak masuk, aku coba telfon, gak diangkat. Nanti siang ada ujian praktikum, dan Abram absen sekarang, jelas - jelas dia PJ nya tapi dia gak kasih kejelasan tiba - tiba gini. Aku harus gantiin dia sekarang" ujar Steve panjang lebar

"Yaudah kalo gak ikhlas gausah dikerjain bray" celetukku

"Ya terus siapa yang mau gantiin?" Balas Steve emosi

"Udah honey tenang dulu. Jangan kebawa emosi ya" kata Rena sambil menenangkan Steve

"Aku benar - benar gak habis pikir aja. Gak tau lah, pusing" jawab Steve

Kemudian Rena mengajak Steve keluar ruangan. Paula pun menghampiriku,

"Si Abram kemana sih? Satu kelas kaget lho dia absen hari ini. Dosen juga pada nyariin. Gak biasanya dia kaya gini" kata Paula

"Gue juga gak tau. Terakhir dia nganterin gue pulang dari pesta ultah Rena. Apa dia kecapean kali ya?" Tanyaku

"Abram itu selalu hadir Kei, dia gakpernah absen. Baru kali ini, asli"

"Dia gak pernah sakit?"

Paula menggeleng

"Terus gue harus gimana?" Tanyaku

"Coba aja nanti lo kerumahnya, buat mastiin keadaannya"

"Yaudah deh. Thanks ya"

Paula benar. Aku harus memastikan kondisi Abram secepatnya.

---||----

Dosen mata kuliah di jam terakhir tidak masuk hari ini, sehingga kami pulang lebih cepat. Aku harus manfaatkan waktu ini untuk pergi ke rumah Abram.

Sesampainya disana, tampak luar rumahnya kosong

"Kok sepi banget ya?"

"Nomornya Abram gak aktif lagi"

"Ya Tuhan, aku harus bagaimana?"

Kenapa sih lo gak ada kabar sama sekali? Lo bikin gue cemas tau gak :(

Aku pun melajukan motorku untuk pulang ke rumah

Di perjalanan aku melihat seorang wanita yang sepertinya kukenal,

"Ibu?"

"Ibu mau kemana?"

Tampak ibu yang buru - buru masuk kedalam mobil,

"Aku ikuti saja deh"

Loh, ini kan arah mau ke Rumah Sakit. Ngapain ibu kesana? Siapa yang sakit? Apa Mira???

Semakin lama aku jadi penasaran. Aku terus mengikuti Ibu dari belakang. Semoga saja bukan Mira yang dirawat.

Sesampainya aku di Rumah Sakit, Ibu turun dari mobil dan berjalan cepat masuk ke dalam. Aku tak sempat mengejarnya karna masih memarkirkan motor terlebih dulu.

"Sial, gue ketinggalan jejak lagi"

"Gue harus kemana?!?"

"Dirumah Abram gak ada orang. Disini kehilangan jejak. Udah dua kali gue pulang dengan sia - sia"

"Sebenarnya lo dimana Abram?!?" Ucapku dalam hati

"Gue gak boleh nyerah. Gue coba susul ke dalam. Siapa tau ketemu"

Aku memarkirkan motorku di basement. Kemudian aku berjalan menuju rumah sakit, namun langkahku terhenti melihat plat mobil yang kukenali,

"Gue kenal nih mobil"

"Mobil...Abram"

"Hah???? Iya bener ini mobil Abram. Berarti Abram ada disini juga??"

Aku berlari cepat masuk ke dalam rumah sakit

Tuhan kumohon beri aku petunjuk tentang Abram. Meski aku sendiri, aku percaya Engkau selalu menyertaiku. Kumohon bantu aku Tuhan.

"Itu ibu!"

Ibu sedang menunggu lift Rumah Sakit.

"Aku harus mengikutinya dari belakang"

Pintu lift pun terbuka. Saat ibu masuk, aku juga ikut masuk. Tampak ibu sangat cemas, sehingga ia tidak mengenaliku yang berada satu lift denganku.

Ibu keluar dari lift dan menuju ruangan pasien

"Sebenarnya siapa yang sakit sih?" Kataku dalam hati

Ibu masuk ke dalam ruangan dan menutup pintu

"Kamar 303"

Aku menunggu di luar. Entah kenapa aku masih penasaran, siapa yang ditemui ibu.

---||---

Sudah 30 menit aku menunggu, tapi ibu belum juga keluar dari ruangan tersebut.

"Apa gue pulang aja?"

"Udah sore. Kasian ayah. Sebaiknya aku pulang. Mungkin lain kali aku akan kesini lagi"

Saat ku berjalan, aku mendengar obrolan seorang pria dan wanita yang berpapasan denganku,

"Bagaimana kondisinya?" Kata wanita itu cemas

"Tadi pagi Abram kritis. Syukurnya sore ini sudah membaik" jawab pria itu

Abram?

"Aku dengar Abram kena tusukan" kata wanita itu lagi

"Luka di tubuhnya sudah bisa diatasi, kita berdoa saja semoga dia cepat pulih"

Mereka berjalan menjauh dariku. Aku melihat mereka masuk ke ruangan yang sama dengan ibu. Kamar 303

Kritis?

Kena tusukan?

Abram??

Tuhan apa yang sebenarnya terjadi??

"Coba aku tanya perawat mengenai Abram"

"Permisi suster, saya mau tanya, apa di ruangan 303 ada pasien yang bernama Abram?"

"Sore mbak. Iya benar. Pasien baru masuk tadi malam mba"

Jadi benar... itu Abram?

Tapi kenapa ibu ada disana?

Kenapa hari ini penuh dengan hal yang dipertanyakan???



God's First [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang