66. Abram POV

92 3 0
                                    

"Tungguin"

"Hah?"

"Tungguin aku dulu, jangan langsung pergi. Aku gak suka ditinggal gitu aja" kataku

"Iya makanya cepetan"

Setelah Aku memarkirkan mobil, Aku pun mendekatinya,

"Ayo jalan"

Dengan segala keberanian, kugenggam tangannya erat. Jantung ini terasa berdetak lebih cepat.

Apa dia merasa deg - degan sama seperti yang kurasakan?

Lebih baik kutanya saja!

"Kamu deg degan tidak kalau aku genggam tanganmu seperti ini?" tanyaku

"Ng...ngga biasa aja. Gak usah kegeeran deh lo" katanya sambil melepas genggaman tanganku

Huft. Biasa saja katanya?

"Kalo gitu kenapa dilepas?"

"Ya lagian ngapain segala genggaman tangan?! Udahlah gue mau ke kelas. Bye!" bentaknya sambil meninggalkanku

Keira...

Aku tak suka ditinggal...

Kapan kamu menyadari perhatianku Keira...

"Keira tunggu!" teriakku

Keira tak mempedulikanku dan berlari menjauh.

"Ehh.. apa ini"

Aku menemukan gantungan kunci yang terjatuh. Bentuk teddy bear.

"Apa ini punya Keira?"

"Woey Abram. Bengong aja lu bro"

"Steve! Kau mengagetkanku"

"Makanya jangan bengong pagi - pagi. Lu megang apa itu?"

"Gantungan kunci"

"Punya lu?"

"Bukan. Sepertinya punya Keira, terjatuh saat dia berlari"

"Yaudah mau dibalikin gak? Gue sekalian mau ke kelasnya buat ketemu Rena, cewek gue"

"Ki..kita ke kelas Keira?"

"Iya, ayo buruan"

Aku mengikuti Steve menuju kelas Keira

"Akhirnya sampe juga. Bentar ya, gue telfon dulu cewe gue"

Aku mengangguk

"Halo, oh masuk aja honey? Belum dateng kan? Oke deh" kata Steve

"Boleh?"

"C'mon"

Aku dan Steve datang dan masuk ke kelas Rena dan Keira.

"Thanks honey" kata Steve sambil mengelus kepala Rena

"Urwell"

Keira cuek saja melihat pemandangan seperti itu, dan tiba tiba Keira melirik memandang ke arahku.

Yaampun tatapan matanya tajam sekali!

Tenang Abram!

Tiba - tiba Keira berteriak dan mendobrak meja

"YAAMPUN"

Keira mengeluarkan isi tas dan mencari sesuatu, namun tak kunjung menemukannya.

"Lo kenapa Kei?" tanya Rena bingung

"GANTUNGAN KUNCI TEDDY BEAR GUE, HILANG!!! BIASANYA NYANTOL DI TAS GUE TAPI SEKARANG GAK ADA" teriakku

"Yah gue kira kenapa, taunya gitu doang" kata Steve

"APA LO BILANG? COBA NGOMONG SEKALI LAGI!! GITU DOANG KATA LO?? HAH!" katanyasambil menarik kerah baju Steve

Astaga Keira kasar sekali. Sepertinya emosinya sudah membara

"Eitss Keira tenang! Cowo gue jangan digituin dong"

"Lainkali tolong ajarin cowo lo, jangan suka ngeremehin barang yang berharga bagi seseorang!"

Steve melepas tangan Keira dan memasang muka tampak kesal.

Kemudian, Keira berjalan kearahku

"Minggir lo, gue mau lewat" katanya

"Mm...maaf" kataku gugup

"Keira lo mau ngapain?" tanya Rena

"Buat kalian semua! Adakah yang melihat gantungan kunci teddy bear gue warna putih?" Tanyanya didepan kelas

Krik krik krik

"Please jawab! Gantungan itu berharga banget buat gue, gue gak mau kehilangan itu"

Hening

"Huft. Kenapa sih pada gamau jawab" katanya sambil duduk di sebelah Rena

"Mereka pada gak tau kali bentuknya macam mana" jawab Rena

"Pokoknya kalo ada yang nemuin gantungan kunci itu. Gue akan sangat sangat bersyukur dan gue akan sangat berterimakasih pada orang tersebut" tekadnya

"Emang lo bakal ngasih apa ke orang yang nemuin gantungan kunci itu?" tanya Steve

"Apa yang dia minta, gue turutin" Jawabnya mantap

Benarkah? Wahhh ini kesempatan :)

"Ini punyamu. Kukembalikan. Tadi jatuh" kataku sambil memberikan gantungan kuncinya

Keira menatapku tak percaya...

Baik kesempatan ini akan kujaga sebaik baiknya!



God's First [COMPLETED]Where stories live. Discover now