20. Abram POV

189 8 0
                                    

Aku dan Paula duduk menunggu kedatangan Keira. Tiba - tiba, Keira datang bersama temannya, dan menatapku dengan tak suka,

"Lo! Ngapain lo sama Paula?" Katanya marah

Bisa gak sekali aja kamu gak marah sama aku Kei...

Aku jadi ketakutan.

"Wesss sabar Kei, duduk dulu" tahan Paula

"Gue gak habis pikir, kenapa sih nih cowok selalu ada disekitar gue. Huft"

Keira pun ingin duduk. Tapi sayangnya, Rena sudah duduk disamping Paula. Keira pun mau gak mau duduk disebelahku

"Minggir lo, gue mau duduk" kesalnya

"Mm..maaf" kataku pelan

"Mana nih bakso gue?"

Bakso yang dinantikan pun diantar oleh penjual bakso tsb

"Thanks" kata Keira

Aku segera mengedipkan mata ke Paula tanda untuk melakukan aksinya

Tiba - tiba Paula berkata,

"Aduh, sakit perut" katanya cemas

"Napa lo?" Tanya Keira tiba - tiba

"Aduh kayanya gue harus ke Klinik" kata Paula panik

"Lah perasaan lo tadi baik - baik aja. Acting lo ya?" curiga Keira

"Engga, beneran perut gue sakit, aduh. Ren, temenin gue ya ke Klinik"

Paula mengedipkan mata, tanda supaya Rena menuruti keinginannya

"Ok" jawab Rena setuju

"Lah, masa gue ditinggal berdua doang sama si cowo aneh ini." Protes Keira tidak terima

Kenapa kamu selalu bilang aku cowo aneh? Hiks

"Udahlah, kali ini aja. Udah ya perut gue tambah sakit nih. Bye"

Paula dan Rena pun meninggalkanku bersama cowo aneh ini.

"Napa lo senyum - senyum? Dasar cowok aneh" katanya

"Aku Abram, bukan cowok aneh" balasku

"Abram? Abram..."

"OH LO ABRAM YANG NGECHAT GUE BUAT MAKAN SIANG BARENG" teriaknya

Teriak lagi.

"Aduh pelan - pelan ngomongnya, gausah teriak - teriak" kataku sambil menutup kuping

"Ini semua udah kalian rencanain kan? Bener kan si Paula itu cuman acting" katanya kesal

Aku terdiam

"Modus ya lo. Terus ini siapa yang bayar? Gue gaada duit, si Paula tadi bilang mau trak-"

"Aku yang traktir" potongku cepat

"Hah, gue gak sudi ditraktir sama cowo aneh kaya lo" elaknya

"Tapi, bakso kamu udah abis" jawabku lagi

Dia menggerutu kesal dan menunduk malu,


"Sori kebablasan, gue laper" katanya pelan

"Lagian lo ngapain traktir gue segala?" Tanyanya

"Ini ungkapan permintaan maafku ke kamu" kataku

"Soal?"

"Aku udah bikin kamu marah - marah tadi pagi dikelasku"

Dia tampak mengingat - ingat kapan aku membuatnya marah.

"OHHHH YANG LO BILANG KALO LO SUKA SAMA GUE?" teriaknya lagi

Aku menutup kupingku lagi

"Hm. Gue paling gasuka. Ini sama aja gue berhutang ke lo. Dan gue paling anti berhutang sama siapapun..."

Dia terdiam sejenak, tampaknya dia sedang memikirkan sesuatu.


"Yaudah, nasi uduk yang tadi pagi, sama bakso siang ini, ehm kenapa lo gak sekalian traktir gue buat dinner nanti malam?" Tawarnya padaku

Wah dia ingin mengajakku dinner? Aku mau banget lah

"Boleh. Kalau kamu mau" jawabku cepat

"Oke. Gue mau makan sate nanti malem"

"Sate apa?" Tanyaku heran

"KAMBING! Mana mau gue makan sama lo. Gausah ngarep lo"

Dia segera pergi meninggalkanku

Keira, kapan kamu buka hatimu buat aku...

God's First [COMPLETED]Where stories live. Discover now