10. Abram POV

340 25 0
                                    

Kriiiingg.

Bunyi alarm itu membangunkanku.

Aku mengambil alkitab dan saat teduh, setelah itu aku membereskan tempat tidur, lalu mandi dan bersiap akan pergi ke kampus. Kemudian aku menuju ruang makan. Tampak mama dan papa sedang sarapan.

"Abram, kamu udah bangun? Ada kelas pagi ya?" tanya Mama

"Iya ma, jam 08.00 nanti" Seruku

"Yaudah yuk makan dulu" kata mama

Setelah selesai makan, aku menyuci piring yang kotor, kemudian mama menghampiriku

"Abram, mama saja yang nyuci piring itu, kamu siap siap aja ke kampus nak" kata mama

"Gapapa kok ma" balasku

Setelah selesai, aku melihat ada sebungkus makanan di meja makan

"Ma, itu apa?" tanyaku

"Oh iya tadi mama beli nasi kuning didepan, terus kelebihan 1 bungkus. Kamu mau?" tanya mama

"Hmm boleh deh, aku bawa ya"

Mama mengangguk

"Yasudah kalo gitu, aku berangkat dulu ya ma" pamitku

"Ayo Abram, papa antar" ajak papa

"Iya pa" ucapku

"Papa berangkat dulu ya ma." Pamit papa sambil mencium kening mama

Mereka pasangan yang romantis.

"Iya hati - hati ya kalian" seru Mama

---

"Syukurlah jalanan tidak begitu padat pagi ini" kata papa

"Iya pa"

"Gimana hubungan kamu sama perempuan yang kamu ceritain waktu itu?" Tanya papa

"Ya gak gimana gimana pa, tapi kemaren waktu aku chat dia, nomorku langsung di blokir" ceritaku ke papa

"Kok bisa?"

"Gatau pa, aku juga kaget kenapa dia bisa gitu ke aku"

"Abram, kalau kamu benar - benar menyukai dia, tidak ada salahnya mencoba mendekatinya. Tapi ingat, kalau dia tidak menghargaimu, lebih baik kamu-"

"Gak pa. Aku gak akan menyerah mendapatkan Keira" tegasku

"Dasar keras kepala"

Tak terasa aku sudah sampai di kampus.

"Terimakasih pa"

"Sama sama. Belajar yang rajin ya" kata Papa

-----

"Aku datang terlalu pagi, kelasku pasti belum dibuka. Aku ke kantin saja deh"

Sesampainya aku di kantin, aku melihat seseorang yang sepertinya aku kenal,

"Keira? Ngapain dia disini? Dia mahasiswa sini juga? kataku dalam hati

"Bu, saya titip lontong seperti biasa ya" ucapnya

"Iya neng taruh aja disitu" kata ibu kantin

Aku memperhatikannya menaruh dagangan ke ibu kantin itu, kemudian dia tampak mencari bangku, sepertinya dia lelah

"Huft aku belum sarapan, laper banget. Tapi aku gak bawa uang" katanya

"Dia belum sarapan? Wah aku kasih saja nasi kuning ini" kataku dalam hati

Aku langsung memberikan bungkusan nasi kuningku padanya. Dia terkejut melihatku,

"Elo? Ngapain lo disini?" Teriaknya

Huft, pagi - pagi sudah mendengar teriaknya. Perempuan ini galak sekali

"Kamu hobi teriak ya?" tanyaku

"Ini apa?" Tanyanya

"Nasi kuning. Kamu belum sarapan kan?" Tanyaku

Dia menggeleng

"Yaudah makan, nih nasi kuning buat kamu"

"Gua gak ada duit buat gantiin duit lu beli nasi uduk itu"

"Ga usah dibalikin, aku ikhlas ko"

"Gua gasuka berhutang sama orang, besok gua ganti"

Ah! Aku ada ide

"Gausah. Kamu cukup unblokir aku aja"

Tampak dia berfikir lama, seperti mempertimbangkan sesuatu

"Hmmm. Ok" jawabnya sambil membuka blokirku

Senangnya!

God's First [COMPLETED]Место, где живут истории. Откройте их для себя