19. Keira POV

191 8 1
                                    

Sesampainya di kantin FK, aku melihat Paula yang sudah duduk menungguku.

Lah, cowo itu ngapain ngikut sih? Atau jangan - jangan dia....

Aku langsung menghampiri mereka berdua.

"Lo! Ngapain lo sama Paula?" Kataku marah

Cowok itu ketakutan,

"Wesss sabar Kei, duduk dulu" tahan Paula

"Gue gak habis pikir, kenapa sih nih cowok selalu ada disekitar gue. Huft"

Keira pun ingin duduk. Tapi sayangnya, Rena sudah duduk disamping Paula. Keira pun mau gak mau duduk disebelah cowok itu

"Minggir lo, gue mau duduk"

"Mm..maaf" katanya pelan

"Mana nih bakso gue?"

Bakso yang dinantikan pun diantar oleh penjual bakso tsb

"Thanks" kata Keira

Tiba - tiba Paula berkata

"Aduh, sakit perut" katanya cemas

"Napa lo?"

"Aduh kayanya gue harus ke Klinik" katanya panik

"Lah perasaan lo tadi baik - baik aja. Acting lo ya?" Tanyaku curiga

"Engga, beneran perut gue sakit, aduh. Ren, temenin gue ya ke Klinik"

Paula mengedipkan mata, tanda supaya Rena menuruti keinginannya

"Ok" jawab Rena setuju

"Lah, masa gue ditinggal berdua doang sama si cowo aneh ini." Protesku tidak terima

"Udahlah, kali ini aja. Udah ya perut gue tambah sakit nih. Bye"

Paula dan Rena pun meninggalkanku bersama cowo aneh ini.

"Napa lo senyum - senyum? Dasar cowok aneh" kataku

"Aku Abram, bukan cowok aneh" balasnya

"Abram? Abram..."

"OH LO ABRAM YANG NGECHAT GUE BUAT MAKAN SIANG BARENG" teriakku

"Aduh pelan - pelan ngomongnya, gausah teriak - teriak" katanya sambil menutup kuping

"Ini semua udah kalian rencanain kan? Bener kan si Paula itu cuman acting" kataku kesal

Abram terdiam

"Modus ya lo. Terus ini siapa yang bayar? Gue gaada duit, si Paula tadi bilang mau trak-"

"Aku yang traktir"

"Hah, gue gak sudi ditraktir sama cowo aneh kaya lo" elakku

"Tapi, bakso kamu udah abis" jawabnya

Sial

Aku hanya menunduk malu,

"Sori kebablasan, gue laper" kataku pelan

"Lagian lo ngapain traktir gue segala?" Tanyaku padanya

"Ini ungkapan permintaan maafku ke kamu"

"Soal?"

"Aku udah bikin kamu marah - marah tadi pagi dikelasku"

Marah - marah? Yang mana?

"OHHHH YANG LO BILANG KALO LO SUKA SAMA GUE?" teriakku lagi

Dia menutup kupingnya lagi

"Hm. Gue paling gasuka. Ini sama aja gue berhutang ke lo. Dan gue paling anti berhutang sama siapapun..."

Aku terdiam sejenak, untuk berfikir.

"Yaudah, nasi uduk yang tadi pagi, sama bakso siang ini, ehm kenapa lo gak sekalian traktir gue buat dinner nanti malam?" Tawarku padanya

"Boleh. Kalau kamu mau" jawabnya cepat

"Oke. Gue mau makan sate nanti malem"

"Sate apa?" Tanyanya

"KAMBING! Mana mau gue makan sama lo. Gausah ngarep lo"

Aku segera pergi meninggalkannya

Sekali cowok aneh, tetap aneh!

God's First [COMPLETED]Kde žijí příběhy. Začni objevovat