44. Abram POV

116 6 0
                                    

"Abram" katanya tiba tiba

"Ya?" Sahutku

"Thanks" katanya sambil tersenyum sedikit padaku

"Thanks buat apa nih?" Tanyaku heran

"Karna lo udh nganterin gue ke kampus"

"Ohh hahaha ya sama - sama. Nanti kamu pulang jam berapa?"

"Gak tau deh, kenapa lo nanya nanya?"

Buset baru sebentar saja sudah jadi galak lagi :(

"Ya biar aku anterin kamu lagi kerumah kamu"

Dia mengecek ponselnya dan melihat kalender,

"Gausah, lo pulang aja duluan"

"Kenapa?"

"Ya gue pulang sore nanti dan abis kuliah gue juga mau pergi"

"Kemana?"

"Bar"

"Ngapain kamu ke sana?" Tanyaku curiga

"Biasa. Hiburan"

"Maksud kamu?" Tanyaku

"Ya gue mau cari hiburan"

Aku gak suka Keira ke Bar! Cari hiburan pula!

"Buat apa? Bukannya kamu anak seni dan bisa berkreasi sendiri dengan,-"

"Gue butuh orang yang bisa menghibur gue. Orang. Bukan karya. Ngerti gak lo?"

"Kenapa gak kita berdua jalan aja kemana gitu?" usulku

"Modus lo?"

Kok modus sih?

"Ya aku hanya bertanya saja"

"Udah lo kalo mau pulang, pulang aja duluan." tegasnya

"Aku bakal ikut kamu" paksaku

"Dih? Ngapain?"

"Ya aku gak mau kamu kenapa - kenapa" jawabku lantang

"Gua baik - baik aja kok. Btw lo pulang jam berapa?"

Ah Keira akhirnya menanyaku balik! Senangnya!

"Tuh kan kamu juga peduli sama aku" kataku sambil tersenyum

"Gue mau pergi sama Paula juga. Makanya gue nanya lo pulang jam berapa! Gausah geer deh jadi cowo"

"Terus kenapa kamu gak nanya aja ke Paula? Kenapa nanyanya aku?" Tanyaku

"Udahla. Cape ngomong sama lo gaada habisnya"

Dia keluar dan membanting pintu mobilku dengan keras.

Loh Keira kenapa pergi? Apa salahku lagi? Hiks :(

God's First [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang