86. Special Edition : Natasha 2

105 5 0
                                    

Hai semua. Mohon maaf baru update lagi. Semoga masih mengikuti cerita ini ya! Oh iya, di part ini, aku saranin kalian sambil dengar lagu Andmesh - Hanya Rindu. *btw kalo aku nulis cerita ini, selalu pgn nangis huhu. Selamat Membaca!

----

Aku mencoba menghubungi Suamiku, Daniel

"Halo"

"..."

"Daniel, bisa kita bicara?"

----

Aku melihat Daniel yang sudah menunggu diteras selama 30 menit, ya aku memang sengaja terlambat, dan ternyata ia masih setia menunggu kedatanganku,

"Maaf terlambat"

Daniel hanya menggangguk dan tersenyum tipis.

"Keira belum pulang?" tanyaku

Daniel menggeleng dan berkata,

"Langsung saja apa maksud dan tujuanmu kemari?"

"Daniel, bukankah kita masih berstatus Suami Istri?"

"Bukankah kau ingin kita bercerai dan memilih lelaki itu?" Tanya Daniel dengan senyum getir

"Apa kau rela jika aku pergi meninggalkanmu?"

"Pergilah jika memang kau menginginkan hawa nafsumu, tapi bertobatlah selagi masih ada kesempatan"

"Apakah kau mau menerimaku kembali bila aku bertobat?" Tanyaku pelan

"Hanya satu yang perlu kau tahu. Aku sangat mencintaimu bahkan setelah kau melakukan pengkhianatan terhadapku. Aku tetap mencintaimu, Natasha." terang Daniel

Ya Tuhan kumohon ampuni dosaku terhadap suamiku, berikan aku kesempatan untuk memperbaiki ini semua,

Aku tersungkur dikakinya dan memohon maaf kepada suamiku,

"Daniel, kumohon maafkan segala perbuatan yang kulakukan. Aku memang wanita keji yang tega mengkhianati cinta suamiku sendiri. Apakah kau berkenan untuk memberikanku kesempatan untuk memperbaiki semuanya?"

Daniel berusaha mengangkatku supaya tidak jatuh tersungkur didepannya,

"Natasha, kau tidak perlu seperti ini. Bangunlah, kita bicarakan baik - baik"

Daniel mengusap air mataku dan berkata,

"Aku telah mengampunimu. Kau masih istriku dan ibu dari anak - anak kita. Bersyukurlah karna Tuhan telah memberikan kesempatan padamu untuk bertobat. Kembalilah pulang, Natasha. Aku selalu mengasihimu"

Aku memeluk Daniel, suamiku

Ya Tuhan, terimakasih atas pengampunan yang Kau berikan kepadaku....

"Maafkan segala perbuatanku Daniel. Tidak semestinya aku bersikap mendua kepadamu. Aku..."

"Natasha, segala hal yang telah terjadi pasti memiliki pelajaran di dalamnya, mungkin aku harus memperbaiki diri agar tidak gila kerja dan tetap memperhatikan istriku. Aku juga minta maaf bila terkadang sikapku seolah tak acuh padamu. Aku akan berusaha lebih baik demi keluarga kita"

Aku melepas pelukan Daniel, dan berkata,

"Bolehkah aku datang di hari Natal dan merayakan bersama?"

"Datanglah Natasha. Kami sangat merindukan merayakan bersamamu"

"Daniel, aku sangat mencintaimu"

"Begitupula denganku Natasha. Aku mencintaimu"

"Titip salamku kepada Keira. Besok aku akan pulang, dan aku akan memberikan kejutan kepadanya. Aku sangat merindukan anakku"

"Ya, aku juga merindukan Mira, anakku."

"Kalau begitu, aku pamit pulang, terimakasih Daniel. Sampai bertemu besok"

----

"Mira?"

Mira menyambutku dan bertanya kepadaku,

"Ibu darimana?"

"Ibu dari rumah Ayah Mira"

"Bukannya ibu dan ayah sedang bertengkar?"

"Tidak Mira, ibu sudah berbaikan dengan ayah. Jadi besok kita natalan bersama dengan ayah dan juga kak Keira ya nak"

"Beneran bu??? Asyiikk aku kangen ayah dan kak Keira. Jadi kita pulang bu?"

"Iya nak kita pulang. Sekarang kita beres - beres ya, besok pagi kita kesana. Oke?"

"Oke bu. Mira senang sekali. Terimakasih ibu" kata Mira sambil memelukku

"Sama - sama sayang. Maafkan ibu yang sempat memisahkan kalian. Ibu benar benar minta maaf"

"Iya bu yang penting ibu sudah sadar dan mau kembali dengan Ayah. Mira selalu berdoa supaya kita bisa kembali seperti dulu dan gak tinggal misah - misah bu. Pokonya Mira seneng banget"

Ya Tuhan terimakasih atas kesempatan yang Kau beri, aku berjanji akan menjadi istri yang setia dan takut akan Engkau...

Keira.. tunggu ibu ya nak...

God's First [COMPLETED]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu