Sesampainya aku di kelas, aku melihat Rena yang sedang duduk sambil berbincang dengan Steve,
"Ekhem"
"Eh Keira, darimana aja lo?" tanya Rena
"Dari warteg!"
"Ehm.. Kei, maafin gue dan Rena ya soal tadi di Kantin" ujar Steve
"Hm" balasku
"Kei, balesnya jangan jutek gitu napa, nanti kalo jutek gaada cowo yang mau sama lo" sahut Rena
"Hm" balasku lagi
"Ada kok, tuh si Abram suka sama Keira" celetuk Steve
Mataku langsung melotot tanda tak suka atas ucapan Steve,
"Maksud lo apa!" Sahutku geram
"Ya emang bener, si Abram kan suka sama lo, masa gitu doang lo gak,... eh, nih oranģnya nelfon gue"
Steve segera keluar kelas dan mengangkat panggilan dari Abram,
"Ren, ada kuliah lagi gak abis ini?" Tanyaku
"Ngga, katanya Pak Budi cuman ngasih tugas doang dan dikumpul minggu depan"
"Hmm oke deh, thanks infonya"
"Ya sama sama"
"Btw, kok cowo lo gak balik lagi kesini? Kemana dia?" tanyaku
"Dia abis nge-chat gue nih, katanya dia udah balik ke kelasnya"
"Ohh"
"Kei, lo tadi makan di warteg sama siapa?" tanya Rena sambil menggambar sketsa
"Loh, kok lo udah ngerjain tugasnya aja sih?"
"Biar cepet, eh btw, jawab pertanyaan gue!"
"Sama Abram" jawabku
"Lo makan apa sama dia?" Tanyanya lagi
"Ya makan makanan yang ada di warteg lah, kenapa sih?"
"Maksud gue, lo sama dia gak ada makan makanan yang aneh gitu?"
"Aneh apanya sih, ya makanan warteg ada nasi dan lauk"
"To the point aja deh, lo tau gak Abram sakit perut?" Tanya Rena langsung
"Maksud lo?"
Rena mendengus kesal, kemudian memperlihatkan isi chatnya dengan Steve yang membicarakan tentang Abram,
"Mending lo sekarang ke rumah Abram, jenguk dia"
Gila sih ini!
YOU ARE READING
God's First [COMPLETED]
Spiritual"Aku akan selalu mendoakanmu supaya kamu berubah, juga aku akan terus mendoakan hubungan kita. Aku percaya Tuhan akan menyatukan kita, pada waktuNya" kata Abram "Dasar cowok gila, gua gak akan pernah suka sama lo sampe kapanpun itu! Dan please, gaus...