37. Keira POV*

147 7 0
                                    

Tok! Tok! Tok!

"Masuk nak" jawab Ayah

"Ayah kenapa belum tidur?" Tanyaku sambil menghampiri ayah.

Ayah tampak duduk sambil menangis diatas kasur dan memegang foto ibu.

"Apa salah ayah nak? Kenapa ibu tega menghianati cinta ayah?"

"Maaf ayah, apa ayah boleh cerita peristiwa tadi? Tanyaku berhati hati

"Ayah pulang dari kantor pukul 17.00, kemudian sewaktu ayah keluar kantor, ayah melihat ibu berjalan bersama pria yang asing ayah lihat, ayah gatau dia siapa. Kemudian untuk memastikan ayah tak salah orang, ayah mengikuti mereka diam - diam. Wajah Ibumu tampak bahagia bersama pria itu, seperti ibu jatuh cinta pada ayah dahulu"

Ayah berhenti sejenak dan menahan tangis,

"Ayah, maaf... aku tak bermaksud"

"Tak apa nak, ayah sanggup menceritakannya. Kemudian ayah menelfon ibu, ayah bertanya keberadaan ibu dimana, dan ibu berbohong dengan berkata ia ada dirumah. Ayah tak kuasa menahan rasa sakit, kemudian ayah menghampiri mereka, ayah menampar pria yang berani - beraninya bersama ibumu. Dan sakitnya, ibumu lebih membela pria itu dan mencaci ayah di depan umum"

"Tega sekali ibu... aku tak menyangka ibu seperti itu"

"Ya nak, ayah juga tak tau kenapa ibu bisa dibutakan cinta oleh pria itu. Lalu ayah menarik paksa ibu untuk pulang, tapi dia bersikeras menolak dan ingin tetap bersama pria itu, dan pada akhirnya ibu mengeluarkan kata kata terpedih yaitu cerai"

Tangis ayah terdengar lagi, akupun langsung memeluk ayah,

"Ayah.. ayah harus kuat"

"Sakit nak. Dikhianati oleh orang yg kita cintai bertahun - tahun, dimana ayah sudah menaruh kepercayaan padanya, tapi dia tega melakukan seperti itu"

"Ayah, tenangkan diri ayah dulu. Ayah, segala sesuatu terjadi atas izinNya. Ayah harus bisa menghadapi ini semua"

"Ayah ingin keluarga utuh. Ayah cinta pada ibumu. Ayah tidak ingin bercerai, tapi bila bersama, terlalu sakit nak"

"Ayah. Lebih baik ayah berdoa, minta petunjuk dari Tuhan, karna Dia tau yang terbaik untuk kita."

"Iya nak, terimakasih nak. Ayah juga minta maaf atas perbuatan ayah waktu itu membentak kamu karna kamu pulang malam nak. Itu semua karna ayah sayang sama kamu"

"Iya ayah, Keira sudah maafin itu, keira juga sayang ayah. Ayah istirahat saja dulu ya"

"Ya nak. Kamu juga istirahat"

Kemudian aku menyelimuti ayah, dan mencium kepalanya,

"Selamat tidur ayah"

Tuhan,

Bila semua terjadi atas izinMu
Maka tolong bantu kami untuk dapat mempertahankan keluarga kami.
Ubahkan hati ibu, agar dapat berbalik kepada ayah. Biar kuasa dariMu yang menyatukan mereka kembali. Amin

God's First [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang