61. Keira POV

101 3 0
                                    

"Sudah lega?" tanyanya

"Lumayan. Terimakasih Abram untuk semuanya" jawabku tulus

"Sama - sama. Keira, jangan sungkan meminta bantuan padaku, aku akan selalu ada di sampingmu. Kita hadapi ini sama sama ya" katanya sambil menggenggam tanganku

 Kita hadapi ini sama sama ya" katanya sambil menggenggam tanganku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sumber gambar : wallpaperaccess

Aku tertegun melihat ia menggenggam tanganku,

"Mm...maaf" katanya sambil melepas

"Hm"

"Kalau begitu, ayo kita pulang, aku akan mengantarkanmu"

Kami pun memasuki mobil,

"Abram, gue tidur ya, mata gue berat, nanti kalau sudah sampai, bangunkan gue aja"

"Tidurlah, akan kubangunkan"

Ibu...

Ayah...

Mira...

Bisakah kita kembali seperti dulu?

Sepertinya air mataku menetes, syukurlah gelap, semoga saja Abram tidak melihatnya!

Beberapa menit kemudian, Aku merasakan seperti ada yang menghapus air mataku,

"Keira, kamu menangis?"

"Ehh..nggak, apasih ini tuh kelilipan"

"Yasudah, kita sudah sampai"

"Oke terimakasih ya!"

"Aku ikut masuk"

"Mau ngapain?"

"Mau minta maaf sama papamu, karna sudah membawamu pulang larut malam"

"Apaansih lo lebay banget, masih jam 9 juga"

Abram tak mengusikku dan langsung memencet bel pintu rumahku, dan tak lama kemudian, ayah keluar..

"Malam om, saya Abram, temannya Keira, saya minta maaf om, saya bawa Keira keluar hingga larut malam dan sebelumnya belum izin ke om, saya benar - benar minta maaf om" terang Abram

"Apasih Abram, lo lebay banget, nggak yah, tadi Keira yang emang ngajakin Abram keluar, Keira yang salah" balasku

"Abram, om percaya kalau Keira bersamamu, pasti Keira baik - baik saja, lagipula kamu juga bertanggungjawab mengantarkan Keira pulang, tadi om sempat cemas karena Keira tidak ada kabar, tapi om percaya kalau Keira bisa menjaga diri dengan baik" kata Ayah

"Iya om terimakasih atas kepercayaannya"

"Sama - sama"

"Kalau begitu, saya pamit pulang dulu ya om"

"Oh baiklah, titip salam buat keluargamu ya Abram"

"Siap om"

"Keira, aku pulang ya. Kamu langsung istirahat" pamitnya

"Iya, hati - hati ya"

Setelah Abram pergi, Ayah pun tiba - tiba berkata kepadaku,

"Ayah rasa, ia menyukaimu"

"Ayah, mana mungkin ia menyukaiku, dia memang anak baik, baik ke semua orang"

"Tapi menurut penglihatan ayah, dia benar benar menyukaimu secara tulus Keira, apa kamu tidak merasakannya?" Tanya ayah padaku

Gak, gue gak boleh baper.

Gue yakin Abram baik ke semua orang, bukan cuman ke gue doang. Gue gak boleh baper! Titik.

"Maaf ayah, sepertinya aku butuh istirahat. Selamat malam" kataku sambil masuk ke kamar

------||---------

1 notifikasi pesan masuk : Abram

Pujian yang berlebihan,Tapi tak apaSemoga dia menyukai cover laguku

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pujian yang berlebihan,
Tapi tak apa
Semoga dia menyukai cover laguku

God's First [COMPLETED]Where stories live. Discover now