67. Keira POV

87 4 0
                                    

"Emang lo bakal ngasih apa ke orang yang nemuin gantungan kunci itu?" tanya Steve

"Apa yang dia minta, gue turutin" Jawabku mantap

"Ini punyamu. Kukembalikan. Tadi jatuh" kata Abram sambil memberikan gantungan kunciku

Apa???

Kenapa harus dia yang menemukan?

Mati aku!

"Kk..kok lo bisa nemu ini?" tanyaku tak percaya

"Ya tadi aku menemukannya terjatuh saat kamu pergi meninggalkanku"

"Jadi lo mau ngasih apa ke Abram? Tadi lo bilang, akan menuruti permintaan si penemu gantungan kunci lo! Berani gak lo? Gitu gitu omdo lagi" tantang Steve

"Yaudah cepet mau lo apa?" tanyaku pada Abram

Ia terlihat seperti memikirkan sesuatu.

"Jangan yang susah!" sambungku

"Nanti saja kuberitahu. Sepertinya kelasku sebentar lagi akan dimulai. Kami harus kembali" jawab Abram

Hah. Sok sibuk sekali!

"Bagus deh kalo gitu. Yaudah sana balik"

"Oke"

Abram dan Steve pun bergegas keluar kelas. Aku menatapnya kepergiannya dari mejaku, dan ia melihatku sekilas sambil melambaikan tangan ke arahku,

"Cie elah, si Abram pergi diliatin terus"

"Apaasih lo"

"Makanya Kei, apa susahnya sih mengakui rasa"

"Gila!"

"Btw besok tanggal merah, nanti malam kita minum yuk, tempat biasa" ajak Rena

"Hmm. Boleh deh. Tapi please jangan kasitau cowo lu ya. Ajak Paula juga. Jadi kita bertiga aja"

"Oke deh"

Kemudian beberapa menit kemudian, dosen masuk ruangan kelas. Perkuliahan pun dimulai.

---||---

Setelah perkuliahan selesai, aku dan Rena pun siap siap untuk pulang,

"Eh kita ke Paula bentar yuk, soalnya chat gue gak dibales. Mumpung lagi jam makan siang" ajak Rena

"Hmm yaudah deh"

Sesampainya di depan kelas Paula,

"Kei, ayo masuk" ajak Rena

Saat memasuki kelas, tampak ada yang masih belajar, ada juga yang sedang bersantai, dan aku melihat dia. Abram

"Cie Keira, tumben kesini. Mau nyamperin Abram ya? Abram, itu ada Keira dateng" kata Steve

Aku membuang muka dan mengikuti Rena,

Sial, kenapa bangku Paula dekat dengan Abram sih!

"Paula, kok chat gue gak dibales sih" protes Rena

"Yaampun gue tuh gak sempat megang handphone! Tugas gue banyak banget" jawab Paula

"Nanti lo pulang jam berapa?" tanyaku

"Gak tau deh. Kalian mau ngajak jalan ya? Liat nanti deh"

"Yaudah deh kabarin aja ya" kata Rena

"Oke deh Yuk Ren, kita balik" ajakku

"Kok cepet banget?" tanya Paula

"Iya kami udah selesai kelas, jadinya mau balik aja" jawabku

"Oh gitu, yaudah deh" kata Paula

"Sayang aku pulang dulu ya. Kamu jangan terlalu capek, makan dulu" kata Rena ke Steve

"Iya honey makasih ya"

Aku merasa seperti diperhatikan oleh seseorang. Sepertinya aku tahu siapa!

"Ngapain lo liatin gue?"

"Eh.. ngga. Gapapa" kata Abram gugup

"Mau diucapin juga kali Kei wkkwk" sahut Steve

"Udahlah ayo Ren balik" ajakku

"Oke"

"Tunggu!" Cegat Abram

"Mau ngapain sih lo!?"

"Aku antar kamu pulang"

"Dih gue balik sama Rena"

"Tapi,.."

"Mending lo makan aja sana, gak usah urusin gue. Bye" bentakku

Aku menarik Rena dan segera meninggalkan Abram

"Kei, lo kok galak banget sih sama Abram?"

"Gue kesel sama dia"

"Tapi kan dia berniat baik ke lo"

"Udahlah gue badmood"

"Yaudah, sorry deh gue ga bermaksud. Gue ambil mobil dulu ya. Lo tunggu sini"

"Iya, jangan lama ya"

Rena benar. Selama ini Abram selalu berbuat baik padaku. Namun aku selalu merasa tak pantas untuknya :(

God's First [COMPLETED]Where stories live. Discover now