16. Abram POV

212 10 0
                                    

"Anak - anak, mohon maaf hari ini bapak tidak bisa mengajar karna ada keperluan, tapi bapak sudah memberikan tugas kepada kalian dan tentunya harus dikumpulkan hari ini. Untuk PJ, harap cek email kelas kalian, karna sudah terlampir daftar tugasnya disana" jelas dosenku

"Baik pak" kataku sebagai PJ

"Ada yang ingin ditanyakan?" Tanyanya

"Tidak pak" jawab anak - anak

"Kalau begitu, selamat mengerjakan"

Setelah dosen pergi, kami pun mengerjakan tugas yang diberikan. Ada yang ke perpus untuk mengerjakan, ada juga yang mengerjakan di kelas. Kalau aku mengerjakan di kelas saja.

Tiba - tiba aku mendengar suara yang sepertinya ku kenali

"Paula, emang anak FK kalo ngerjain tugas serius banget ya?" tanyanya

"Ya kalo gak serius, nanti nilainya jelek dong?"

Lho? Keira? Kok dia bisa disini lagi? Bukannya dia tadi sudah keluar ruangan?

Tampak dia berbincang dengan Paula. Kemudian dia membuka laptop, dan membuka sesuatu gambar

"Wuihhh gambar lo bagus banget Kei. Keren" teriak Paula

"Biasa aja kali, gausah teriak segala, ini masih biasa menurut gue" katanya

Oh dia jago gambar, gambarnya bagus juga.

Aku terus memperhatikannya mengerjakan gambarnya. Dia sangat fokus mengerjakan sampai selesai

"Akhirnya selesai juga" katanya

"Cepet juga ya lo gambarnya, setengah jam jadi"

"Ya kan udah dicicil dari kemaren"

Aku menyadari, bayanganku yang memperhatikannya tampak pada layar laptopnya

Wah gawat, aku ketauan ngeliatin dia daritadi

Dia langsung menghampiriku

Sebelum dia marah, lebih baik aku minta maaf saja

"Mm.maaf aku emang sengaja ngeliatin kamu lagi gambar. Please jangan marahin aku" kataku ketakutan

"Dih, siapa juga yang mau marahin lo! Geer lo jadi orang" jawabnya

"Te..terus kamu ngapain ke sini?" Tanyaku hati - hati

"Gimana menurut lo? Gambar gue ini? Bagus gak?"

Dia memperlihatkan gambarnya, gambar seorang wanita yang sedang duduk di atas bukit.

Wah, senangnya dimintai pendapat!

"Bagus. Aku suka kamu dan gambarmu" kataku refleks

"APA LO BILANG?" bentaknya

Yaampun keceplosan, dia pasti marah - marah lagi.

"Kei ada chat dari Rena, katanya lo disuruh ke kelas, dosen majuin jam masuk" teriak Paula

"Aduh gawat deh, mesti cepat - cepat nih"

Dia segera merapikan barang - barangnya dan meninggalkan kelasku.

Syukurlah, akhirnya dia tak jadi marah!

God's First [COMPLETED]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu