12. Abram POV

274 13 0
                                    

Aku melihatnya menikmati nasi kuning pemberianku.

Dia makan dengan lahap dan menghabiskan semuanya

"Kamu udah lapar banget ya? Lahap banget makannya" kataku sambil tertawa pelan

Dia hanya menatap tajam ke arahku

"Iya.. maaf, aku bercanda kok. Oh iya thanks ya, udah di unblok, please jangan diblok lagi nomorku" kataku memohon

Dia mengangguk. Kemudian, aku terus memperhatikannya. Dia cantik. Aku terpana akan kecantikannya, tiba - tiba dia menyadari tatapanku padanya.

"Lo ngapain sih ngeliatin gue?" tanyanya

"Kamu cantik" kataku sambil terus menatapnya

"Uhuk...uhukkk" tiba - tiba dia tersedak

Loh kok dia jadi keselek?

"CEPET AMBILIN GUE MINUM!!!" perintahku

Aku panik, kemudian kubuka ranselku, mengambil botol minumku dan memberikan padanya

"Ini buat kamu, minum dulu" kataku

"Gila lo ya! Masa lo ngasih gue botol minum lo!" bentaknya

"Ya emang kenapa? Tadi kamu suruh aku cepat - cepat, giliran kukasih kamunya ngomel, kenapa cewek itu ribet ya?" Kataku

"APA LO BILANG? HAH? BERANI LO SAMA GUA!" teriaknya sambil ingin menyiramku dengan air minum

Huft. Selalu galak :(

"Wohooo... sabar sabar. Oke aku minta maaf, lagian kamu minum aja, toh itu masih utuh kok, belum kusentuh" kataku

"Ini gak lo kasih racun kan?" tanyanya curiga

Lho, ko jadi racun?

"Mm...maksud kamu apa?" tanyaku kaget

"Ya siapa tau lo ada dendam ke gue, terus lo kasih racun ke minuman ini dan ya you know lah" katanya

Aku masih tidak mengerti, memangnya aku ingin melakukan hal senonoh itu?

"Ahhhhh" dia menghabiskan minumanku

"Loh kok dihabisin semua?" tanyaku heran

"Lah lo kan tadi udah ngasih ke gue, yaudah buat gue. Gue haus, terus gue minum. Lagian lo kalo habis, beli aja lagi. Lo kan ada duit, gue gak ada duit" jelasnya tak mau kalah

Aku masih menganga tak percaya

"Gausah mangap terus, nanti masuk lalat. Udahlah. Thanks! Gue pergi dulu, bye"

Dia bergegas pergi meninggalkanku

Huft tega sekali...

God's First [COMPLETED]Where stories live. Discover now