63. Keira POV

95 3 1
                                    

*1 panggilan masuk*

"Aduh siapa sih pagi - pagi udah bunyi aja handphone gue???"

Mataku terasa berat dan tangan tak sanggup meraih handphone yang berdering diatas meja

*1 panggilan masuk*

"Yaampun ganggu gue lagi tidur aja!!!"

Aku melihat tanda panggilan masuk. Dari Abram.

Dia lagi!

"Cepet mau lo apa!" jawabku to the point

"Selamat pagi Keira" sapanya

"To the point atau gue tutup telefonnya?"

"Oke. Aku udah di ruang tamu sama papa kamu. Kamu keluar gih, aku tunggu. Bye"

Hah? Gila!

Aku melirik jam yang ada di handphoneku,

"JAM 7????"

Aku berlari keluar kamar dengan terburu - buru, kemudian tampak Abram dan Ayah sedang bercengkrama bersama,

"Ayah" panggilku

"Keira... kamu terlihat kacau" kata Ayah

"Kenapa Abram bisa ada disini?" tanyaku tak suka

"Aku ingin mengantarmu ke kampus Keira" jawab Abram

"Hari ini gue libur, mending lo pulang aja"

"Aku tau jadwalmu"

Stalker!

"Gue meliburkan diri. Udah deh mending lo ke kampus aja sekarang! Gausah mikirin gue!"

"Sebaiknya kamu bersiap Keira, ayah tidak izinkan kamu bolos"

"Tapi yah, Keira capek, butuh istirahat lebih"

"Ayah mau berangkat ke kantor dulu. Abram, saya serahkan Keira ke kamu ya. Om percaya sama kamu. Keira, ayah berangkat dulu ya" kata Ayah pamit

"Ayah..."

Huft, kenapa ayah tega sama anak sendiri.

"Keira, kamu sudah saat teduh?" tanya Abram

"Gak perlu. Pagi ini gue udah berdosa karena lo tau gak!"

"Mm..maafkan aku Keira"

"Lo udah makan?"

"Sudah. Ini aku bawakan makanan untukmu"

"Hm thanks. Gue mau siap - siap dulu"

"Oke aku tunggu disini"

Cukup 30 menit aku mempersiapkan semuanya. Setelah itu, aku kembali ke ruang tamu dan menemui Abram,

Tampak Abram sedang membaca sesuatu,

"Lo baca apaan itu?"

"Nanti aku ada pre-test, jadi aku baca sebentar"

"Oh"

"Kamu sarapan dulu"

"Lo masuk kelas jam berapa? Gue jam 9"

"Sama sepertimu"

"Yaudah gue makan dulu, ini masih jam 07.30. Lo belajar aja"

"Ii..iya" jawabnya sambil menunduk gugup

"Bram, gue makan ya"

"Ii..iya"

Aku menyantap sarapan nasi dan ayam goreng yang dibawakan Abram,

Enak juga!

Tunggu dulu, sepertinya ada yang memperhatikanku...

Aku melihat Abram yang sedang menatapku

"Lo ngapain sih ngeliatin gue? Laper lo? Belom makan?"

"Ehh..ngga.. aku.."

"Apaansih kalo ngomong yang jelas!"

"Aku sudah makan tadi, maaf kalau aku memperhatikanmu" jawabnya

"Yaudah nih gue udah selesai. Gue beresin piring kotor dulu. Lo duluan aja ke mobil" kataku sambil membereskan piring kotor sehabis makan

"Iya, aku ke mobil duluan ya"

"Oke"

Setelah semua sudah kurapihkan, aku mengunci rumah dan menuju mobil Abram. Kami pun berangkat menuju kampus.

"Nanti kamu pulang jam berapa?"

"Kenapa lo nanya - nanya?"

"Ya hanya bertanya saja"

"Gak tau deh"

"Nanti kabarin ya"

"Iya"

Beberapa menit kemudian, kami sampai di parkiran, dan saat aku ingin turun dari mobil, Abram mencegatku,

"Tungguin"

"Hah?"

"Tungguin aku dulu, jangan langsung pergi. Aku gak suka ditinggal gitu aja" kata Abram

"Iya makanya cepetan"

Setelah Abram memarkirkan mobilnya, Abram pun mendekatiku,

"Ayo jalan"

Abram menggenggam tanganku erat.

Kenapa Abram tiba - tiba seperti ini?

Kenapa gue jadi deg - degan ya?

Perasaan yang aneh...



God's First [COMPLETED]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu