48. Abram POV

115 5 0
                                    

Hari ini jadwal kuliah padat seperti biasanya, tapi syukurnya tugas yang diberikan dosen sudah kukerjakan semua,

"Aduh tolong yaampun" teriak Paula

"Kenapa lo?" Tanya Steve

"Tugas gue belum selesai, dikumpul jam berapa nih Bram?" Tanya Paula padaku

"Jam 13.00. Tapi harus kukumpulin jam 12.00."

"Gua aja deh yang ngumpulin nanti ya" sahutnya

Huft, aku tidak suka orang yang tidak disiplin. Sepertinya, aku harus memberi dia pelajaran,

"Ada syaratnya" kataku

"Yaelah lo keadaan genting kaya gini, masih bisa licik juga lo?"

"Gak licik. Ini demi kebaikan"

"Yaudah apa cepet!"

"Soal Keira" seruku

"Kenapa?" Tanyanya

"Sampaikan ke dia permohonan maaf kalau kamu membatalkan rencana pergi ke bar. Sekarang ya"

"WHAT!!!" Teriak Paula

"Dokter Hadi galak loh, dan kalau ada mahasiswa yang telat ngumpulin,-"

"Iya iya nih gue batalin. Puas lo"

"Nah, gitu dong" senyumku puas

"Emang mau kemana Bram?" Tanya Steve

"Mereka ada niatan ke Bar, gak tau mau ngapain"

"Eh ini cewe gue ngechat, ngajakin ke Bar juga"

"Cewe lo? Siapa?" Tanya Paula

"Rena"

"WHAT?? SEJAK KAPAN LO JADIAN?" Teriak Paula

"Semalam" jawab Steve santai

"Rena itu teman kamu?" Tanyaku ke Paula

"Iya, aku, Rena dan Keira, kami teman dekat. Biasanya kalau gue gak bisa nemenin Keira, dia minta Rena buat gantiin gue" terang Paula

"Kalau begitu, aku ikut. Jam berapa?" jawabku

"Modus lo" sahut Paula

"Jam 7. Tapi katanya langsung ketemu disana aja" kata Steve

"Oke. Aku harus jemput Keira!"

"Btw, kalian kok gak istirahat?" Tanya Paula

"Iya nih mau ke kantin." Jawab Steve

"Lo mau ketemu Rena kan? Tolong sampein ya, gue gabisa makan bareng" kata Paula

"Oke. Bram? Come on"

"Kantin Fakultas Seni kan?

"Yoi"

Semoga saja Keira makan di kantin juga! Dan aku bisa bertemu dia...

Aku dan Steve pun menuju ke arah kantin. Kantin tampak begitu ramai diserbu oleh para mahasiswa.

"Steve, itu Keira!" Kataku sambil menunjuk seorang perempuan yang sedang bermain ponsel

Akhirnya! Aku bertemu Keira lagi!

"Oh jadi itu yang namanya Keira" gumam Steve

"Kalau gitu kamu samperin dia aja, aku mau ke toilet sebentar"

"Oke"

Sesampainya aku di toilet aku berusaha mengendalikan diri,

"Tenang Abram. Jangan gugup"

Kemudian setelah aku sudah mendapatkan kepercayaan diri, aku menuju ke tempat duduk dimana sudah ada Keira, Steve dan Rena

Sepertinya aku terlalu lama di toilet, sampai mereka sudah berbincang - bincang akrab.

Lalu, aku melihat mata Keira pun tertuju pada kedatanganku

Kenapa Keira menatapku seperti itu?

God's First [COMPLETED]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin