95. Keira POV

60 3 0
                                    

"Baik Abram. Kalau begitu, aku pamit pulang. Terimakasih untuk hari ini"

"Keira.."

Abram menahan tanganku,

"Apalagi?"

"Apa kau berniat untuk menjauhiku?"

"Bukankah kau yang menginginkan keadaan seperti ini?"

"Keira, ini adalah cita-citaku, kuharap kamu mengerti dan aku tak ingin kita menjadi renggang, kita masih bisa berteman bukan?"

"Ya Abram"

"Maukah kamu mengantarkanku ke bandara saat aku akan berangkat nanti?"

"Baiklah"

"Keira kumohon aku sangat mencintaimu, jangan tinggalkan aku"

"Ya Abram"

"Kalau begitu biar kuantar kau pulang"

Sepanjang perjalanan kami hanya terdiam. Dan Abram tetap menggenggam tanganku sembari menyetir.

"Abram. Sudah sampai. Terimakasih telah mengantarku pulang"

Abram menatapku,

"Keira. Kuharap kau mau menyimpan cincin ini"

"Untuk apa?"

"Sebagai tanda bahwa kau adalah milikku"

Abram memasangkan cincin itu ke jari manisku,

"Ingat Keira aku sangat mencintaimu"

You're my love, my life, my beginning

And I'm just so stoked I got you

God's First [COMPLETED]Where stories live. Discover now