6. Abram POV

430 33 3
                                    

"Hei, kamu sudah pulang nak" sapa mama dengan lembut

"Iya ma" jawabku

"Yaudah kamu mandi, terus abis itu makan ya." kata Mama

"Oke ma"

Aku pun bergegas mandi, kemudian setelah mandi, aku segera ke meja makan. Tampak mama dan papa yang sudah menungguku. Btw, aku anak tunggal. Tapi, aku gak manja lho, hehe
Kasih sayang orangtuaku tetap sewajarnya, dan mereka selalu menerapkan kedisiplinan padaku.

"Abram, ayo duduk" kata Papa

"Nih makan, mama udah masak banyak buat kita" sahut mama

"Iya pa, makasih ya ma" jawabku

Makan malam pun dinikmati dengan keheningan. Setelah selesai makan, aku ingin menceritakan tentang Keira kepada orangtuaku,

"Ma, Pa, aku ingin cerita" kataku

"Oh iya silahkan" sahut Papa

"Cerita apa nak?" tanya mama

"Tadi aku ke kafe, disana aku bertemu dengan seorang perempuan, dia cantik" kataku sambil mengingat wajah cantik Keira

"Oh ya? Love at first sight?" tanya mama

"Kamu tau siapa namanya? Asal usulnya?" tanya papa menyelidiki

"Astaga, satu satu pa ma, kalian seperti wartawan saja nih" kataku

"Abram. Kamu anak papa satu satunya. Kamu harus mendapatkan wanita yang sepadan dengan kamu. Ingat, jangan mau diperdaya oleh wanita" tegas Papa

"Benar Abram. Banyak wanita yang memanfaatkan pria. Pria itu kaum lemah bila sudah bersama wanita, kamu harus menyelidikinya terlebih dulu. Kalau bisa, kenalkan ke kami juga" balas Mama

"Iya ma, pa"

Setelah itu, aku ke kamar. Aku mencetak foto Keira. Dan kupajang di kamar.

"Kei, kamu cantik" kataku sambil menatap wajah Keira yang tersenyum

God's First [COMPLETED]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt