91. Keira POV

107 7 0
                                    

"Apapun yang terjadi di depan, kita hadapi sama - sama ya" kata Abram

Aku mengangguk setuju dan memeluknya kembali.

"Keira, aku ingin mengajakmu untuk merayakan natal bersama keluargaku" ajak Abram

"Oh boleh" kataku sambil mengangguk

Sesampainya di rumah Abram, aku disambut baik dengan mamanya

"Selamat natal Keira"

"Selamat natal juga tante"

"Yuk masuk, tante masak banyak makanan, ada kue kue juga. Silahkan dinikmati ya"

"Iya tante terimakasih banyak ya"

"Ma, aku ganti baju sebentar ya"

Loh, kenapa Abram pergi meninggalkanku hanya berdua dengan mamanya Keira?? Aduh bagaimana ini?

"Keira, kamu terlihat gugup, kenapa?"

"Hehehe degdegan aja tante" jawabku

"Santai saja Keira. Yuk makan kue buatan tante. Dicoba ya"

"Iya tante. Terimakasih"

"Gimana? Enak tidak?"

"Enak tante. Cuman terlalu manis bagi Keira. Maaf ya tante"

"Wah terimakasih koreksinya Keira. Sekarang tante tahu kalau kamu benar - benar orang yang jujur dan apa adanya"

Aku hanya tersenyum membalasnya

"Eh ada Keira"

"Eh om, selamat natal om."

"Selamat natal Keira. Maaf ya om baru dari luar sebentar tadi, pas masuk om lihat kedatangan tamu, eh ternyata kamu"

"Papa habis darimana?" Tanya Abram menghampiri

"Biasa.. papamu itu suka beli jajanan snack lagi, padahal disini sudah banyak makanan" omel Mama Abram

"Kan biar lengkap ma hehe" jawab Papa Abram

"Oalah yasudah kalau begitu. Keira sudah coba kue bikinan mama? Gimana rasanya?" Tanya Abram

"Enak kok. Cuman terlalu manis menurutku. Selebihnya oke" jawabku

"Oh yasudah tak apa. Terimakasih koreksinya Keira. Mama memang suka makanan yang manis" balas Abram

"Iya sama sama"

"Jadi, bagaimana kamu dengan Abram? Apa Abram sudah menjadi pasangan yang baik?" Tanya mama Abram

"Puji Tuhan tante, Abram memperlakukan saya dengan sangat baik. Abram juga merupakan pria yang bertanggungjawab kepada saya" jawabku

"Apa ada perilaku Abram yang menyebalkan?" Tanya Papa Abram

"Mungkin... posesif yang berlebihan" kataku pelan - pelan

"Keira, kalau aku posesif tandanya aku sayang sama kamu" balas Abram

"Berarti Abram mirip papanya ya haha." Kata Mama Abram

"Like father like son. Saya selalu mengajarkan Abram untuk tidak menyakiti wanita." Kata Papa Abram

"Iya om tante. Saya bersyukur Abram mengasihi saya bahkan dalam keadaan saya down, dia selalu ada untuk saya" seruku

"Yasudah kalau begitu kami tinggal dulu ya. Kami mau telfon saudara dulu. Kalian ngobrol saja disini" kata Mama Abram

"Oke ma"

Seperginya papa dan mama Keira, aku dan Abram dalam keadaan canggung...

Kenapa jadi diem dieman gini...

"Abram..."

"Keira..."

Loh kok jadi barengan gitu sih ngomongnya

"Kamu dulu.." ujarku

"Keira, terimakasih karena kamu sudah jujur depan papa mama"

"Iya Abram sama sama"

"Aku sangat mengasihimu Keira"

Tuhan terimakasih untuk natal hari ini, aku bisa merayakan bersama orang yang kukasihi...












God's First [COMPLETED]Where stories live. Discover now