Kenapa Keira meninggalkanku? Aku pun segera mengejarnya dan langkahku terhenti melihat Keira yang terjatuh bersama Paula
Bruuuukk
"Woey loe kalo jalan pake mata!" Teriaknya kencang
Sepertinya akan ada perang dunia sesama wanita!
"O jadi lo yang nabrak gue?"
"Wesss santai - santai, tenang dulu" balas Paula
Wajah Keira terlihat seperti akan mengamuk sebentar lagi!
"Oia, lo kan yang ngasih alamat gue ke cowo itu?"
"Abram? Iya. Kenapa?"
"Lo masih nanya kenapa? Segampang itu lo ngasih alamat gue?"
"Ya kan dia nanya, ya gue jawab"
"Gila lo ya!"
Kenapa Keira semarah itu ya? Apa aku memang tidak boleh mengetahui alamat rumahnya?
"Yaudah sorry Kei, maafin gue"
"Hmm. Ada syaratnya"
"Bar kan?"
"Ok. Nanti gue samperin ke rumah lo. Jangan bete lagi ya Kei"
Apa? Keira benar - benar ingin pergi ke Bar? Aku harus mencegahnya!
"Ya. Gue ke kelas dulu. Bye. Sampai nanti" kata Keira sambil berlalu
Aku pun segera menghampiri Paula,
"Paula" panggilku
"Ucapkan selamat pagi terlebih dulu, bisa gak sih lo?"
"Oke. Maaf. Selamat pagi Paula"
"Pagi. Kenapa?"
"Apa benar kamu akan pergi ke Bar dengan Keira?" tanyaku to the point
"Iya, kenapa emang?"
"Boleh gak kalian batalin rencana itu?"
"Kenapa jadi lo yang ngatur deh?" Tanyanya heran
"Atau gak, kamu aja yang pergi, Keira jangan" kataku cepat
"Lah, wong Keira yang ngajak kok, masa dia yang gak ikut"
"Ya aku gak mau Keira ke Bar" tegasku
"Ya lo ngomong lah sama Keira, kenapa jadi nge-gas ke gue!"
"Aku udah bilang ke dia waktu kami di perjalanan tadi, tapi dia bersikeras untuk pergi ke Bar"
"Terus mau lo apa?"
"Aku gak mau Keira pergi ke bar itu, tolong bantu aku untuk cegah Keira"
"Gak bisa! Gue aja tadi udah dilabrak karna udah ngasih alamat rumahnya ke lo! Apalagi batalin rencana yang udah dia buat"
"Huft"
"Lagian kenapa sih lo jadi larang - larang Keira gitu, pacar juga bukan, posesif banget"
"Aku suka Keira!" kataku
"Hmm pantesan"
"Tolong bantu aku cegah Keira supaya gak pergi ke Bar itu, aku gak suka Keira ke tempat seperti itu"
"Kenapa lo gak join aja sama kita?"
"Maksudnya?"
"Ya ikutan"
Tiba - tiba ponsel Paula berbunyi,
"Eh bentar ya, ada yang nelfon gue nih. Bye" katanya sambil pergi meninggalkanku
Pokoknya, aku harus mencegah Keira supaya membatalkan rencananya. Kukirimkan pesan kepada Keira,
Read
"Just read?" Tanyaku heran
Hmmm
Sepertinya aku butuh bantuan seseorang
KAMU SEDANG MEMBACA
God's First [COMPLETED]
Spiritual"Aku akan selalu mendoakanmu supaya kamu berubah, juga aku akan terus mendoakan hubungan kita. Aku percaya Tuhan akan menyatukan kita, pada waktuNya" kata Abram "Dasar cowok gila, gua gak akan pernah suka sama lo sampe kapanpun itu! Dan please, gaus...