Chapter 97

542 102 22
                                    

‧͙⁺˚*・༓☾RELLAWAY☽༓・*˚⁺‧͙

Kini di kediaman Mackenzie terjadi kehebohan usai kedatangan Mike yang dalam keadaan babak belur dan tak sadarkan diri.

Mereka mulai bertanya-tanya siapa yang berani melakukan hal itu kepada seorang Mackenzie?

Tak terkecuali LG yang mengetahui kemana Maike pergi sebelumnya, kini kepala LG penuh dengan pertanyaan.

'Apa ini perbuatan bocah itu?'

'Bagaimana ia melakukan hal ini?'

'Bukankah mustahil bocah itu yang melakukan hal ini?'

'Ini terlalu berlebihan untuk di lakukan oleh bocah itu, lalu siapa?'

'Apa Valcer? Tapi mustahil mereka melakukan ini'

Banyak lagi pertanyaan yang menghantui kepala LG, membuat raut wajahnya terlihat sangat buruk sekarang.

Luka Mike terbilang cukup parah, hingga mengharuskan mereka memanggil dokter. Mike bahkan belum sadarkan diri hingga sekarang. Ini benar-benar guncangan dan ancaman besar untuk Mackenzie dan Garagas.

Siapa orang yang mampu membuat Mike sampai seperti ini?

Bahkan dokter mengatakan Mike juga mengalami luka dalam yang sama parahnya dengan luka luarnya.

LG mengepalkan tangannya kuat, ia sangat marah sekarang. Ini benar-benar membuatnya marah.

'Rin~'

"Ugh" LG menyentuh kepalanya sendiri saat ia merasakan denyutan di kepalanya bersamaannya dengan bisikan aneh yang selalu menghampirinya belakangan ini.

Ya, yang membuat LG semakin kesal selain apa yang terjadi hari ini adalah kondisi fisiknya yang menurun belakangan ini. Ia sering sakit kepala, tidak bisa tidur, dan selalu merasa gelisah seolah-olah ia telah kehilangan sesuatu. Hal ini benar-benar membuat LG kesal.

"Lihat, Rion. Inilah hasil perbuatanmu, karena geng-geng-an bodohmu itu. Salah satu cucuku mengalami hal ini, kau harus bertanggung jawab untuk hal ini" LG mengangkat kepalanya menatap sang kakek yang kini menatap tajam dirinya, LG hanya diam saja setelah beberapa saat menatapnya sang kakek melangkah pergi dengan decakan kesal.

Usai kepergian Eugene, Helena yang juga ada di ruangan itu segera mendekati anak sulungnya itu. Helena duduk di samping LG lalu merangkul bahu anaknya itu.

"Rion sayang, ini bukan salah kamu kok. Jangan terlalu di pikirkan ya, sayang" ucap Helena lembut yang hanya di respon dengan keheningan, LG hanya diam tak menanggapi ucapan sang ibu yang mencoba menghiburnya.

Beban pikirannya terlalu banyak saat ini membuatnya malas untuk sekedar merespon ucapan Helena.

Melihat respon LG, Helena hanya bisa menghela nafas namun ia terus mengusap-usap bahu LG untuk menenangkan anaknya itu, memberitahukan bahwa ia ada di sisinya dan ia tak sendirian di sini.

Ya, sejak kecil... LG memang selalu mendapatkan diskriminasi dari sang kakek membuat Helena selalu di sisinya untuk memperlihatkan kepada anaknya itu, walau semua orang meninggalkannya Ia akan tetap berada di sisinya. Ya, Helena memang berhasil menjadi sosok Ibu bagi LG tapi... Ia gagal menjadi sosok Ibu bagi Lyan.

Lyan juga ada di ruangan itu, memperhatikan interaksi keduanya dengan ekspresi dingin seperti biasanya. Tak ada rasa iri, sedih, kecewa, ataupun marah di diri Lyan, ia benar-benar merasa biasa saja.

Tak ada pikiran lain karena sejak awal Lyan tak pernah membutuhkan kasih sayang ibunya, ralat maksudnya keluarganya.

Jadi mau mereka tertawa bahagia di depannya pun, Lyan tak peduli.

RELLAWAYWhere stories live. Discover now