Chapter 76

707 106 30
                                    

‧͙⁺˚*・༓☾RELLAWAY☽༓・*˚⁺‧͙

PLAK!

"AKH!"

"Udah gue bilang tetap duduk! Gak ada yang nyuruh lo tiduran!" Ucap Mark berbarengan dengan ringisan kuat dari Zayan usai mendapati sabetan rotan dari Mark yang entah sudah keberapa kalinya hanya karena ia ketiduran.

"Yah gimana caranya?! Lo nyuruh gue tidur, yah gue tidur!" Sewot Zayan ia sudah sangat lelah sekarang.

Mark mencondongkan tubuhnya "Gue memang nyuruh lo tidur tapi, insting lo harus tetap hidup bukan ikut tidur juga!" Ucap Mark mendorongkan kepala Zayan dengan telunjuknya.

Zayan misuh-misuh sembari mengelus-elu dahinya dan melihat reaksi Zayan Mark menghela nafas.

"Apa gue salah ya?" Gumam Mark menatap langit malam yang sangat cerah dengan ribuan bintang yang bertebaran.

'gak peduli jalan gue salah atau benar, yang jelas gak ada jalan mundur'

"Gak peduli jalan gue salah atau benar, yang jelas gak ada jalan mundur" Mark memejamkan matanya sembari mengucapkan ucapan yang pernah ia dengar dulu.

Mark menarik nafas dalam lalu menatap Zayan yang masih misuh-misuh.

"Berhenti misuh-misuh!" Ucap Mark memukulkan rotan itu tepat ke kepala Zayan membuat Zayan tergigit lidahnya sendiri.

"Aaakkh!!!" Zayan berteriak kesakitan.

"Oang wila!" Teriak Zayan tak jelas karena ia menjulurkan lidahnya, kesakitan.

*Orang gila

"Makanya serius jangan bersikap seolah lo ngelakuin ini karena terpaksa, ini kemauan lo sendiri, kalo lo menyesal sekarang, lebih lo mati. Seorang pria yang menyesali jalan yang dia pilih gak pantas untuk hidup"

"Lo mau kuatkan? Kalo begitu serius, gue udah bilang situasi lo gak sesederhana yang lo bayangin. Kalo lo terus begini lo bisa aja kehilangan orang yang berharga buat lo lagi"  ucap Mark sangat-sangat serius.

Belakangan ini Mark memang sangat sering menunjukkan sisinya yang seperti ini membuat Zayan agak takut. Apa jangan-jangan Mark memiliki dua kepribadian seperti Alya? Mark sangat berbeda dari biasanya jika ia serius, itu menyeramkan.

"Ah! Gak akan kok, gue gak akan ngulangin kesalahan yang sama dua kali!" Dengus Zayan merentangkan tangannya dan membaringkan tubuh di tanah.

Mark ikut mendengus "Siapa yang tau? Lo gak akan tau, lo gak 24 jam dengan temen-temen lo atau keluarga-keluarga lo. Bisa aja saat lo di sini salah satu dari mereka dalam kesulitan, lo gak akan tau soal itu" Ucap Mark membuat Zayan langsung mendelik tak senang kepadanya.

Mark mengepalkan tangannya kesal lalu menarik telinga Zayan membuat anak itu berteriak dan memberontak kesakitan.

Namun tak lama Zayan dan Mark sontak terdiam dan kompak menoleh ke arah rumah.

"Hp gue bunyi" ucap Zayan dan hal itu membuat Mark tertegun sejenak lalu tersenyum. Jika itu Zayan sebelumnya, mustahil anak itu dapat mendengar dering ponsel dari dalam rumahnya karena posisi mereka cukup jauh.

Zayan berdiri lalu berjalan ke dalam rumah Mark untuk mengambil ponselnya. Dan beberapa menit setelah Zayan memasuki rumahnya tiba-tiba saja Zayan keluar dengan berlari terburu-buru.

"Naik sini" Zayan berhenti dan menoleh kepada Mark yang sudah duduk di motor.

"Paman itu... Rakel di-dia—

RELLAWAYWhere stories live. Discover now