Chapter 80

867 117 53
                                    

‧͙⁺˚*・༓☾RELLAWAY☽༓・*˚⁺‧͙

Rakel memandangi hiruk pikuknya halaman rumah sakit yang di penuhi anak-anak kecil dan berberapa orang dewasa yang tengah berjalan-jalan ataupun merokok.

Sean dan Zayan saat ini tengah pergi ke... Warnet. Ya, untuk menepati kesepakatan mereka, keduanya memutuskan mulai dari hari ini kesepakatan itu di mulai.

Jadilah Rakel kini sendirian di ruangannya, ia masih belum di bolehkan pulang padahal Rakel merasa ia sudah sangat baik tapi yasudahlah.

Dan juga menurut ucapan Sean dan Zayan biasanya saat jam 8 malam nanti, Dayen akan datang untuk menemaninya. Yah sejak awal ia masuk rumah sakit, Sean bilang Dayen tidak pernah absen menemaninya.

Tapi sekarang masih jam 5 sore, Rakel sendirian sekarang. Rakel menghela nafas, kemana perginya Bastian, Dafa, dan Billy? Biasanya orang itu akan menjenguknya terutama Bastian, tapi sejak ia sadar ia tak melihat batang hidung Bastian sekalipun.

Dan Rakel juga lupa menanyakan soal Bastian kepada Zayan dan Sean. Yang ia tau sekarang hanyalah Hellura yang berada di ambang kehancuran, tapi Rakel tidak tau pasti keadaan masing-masing anggota Hellura.

Rakel kembali menghela nafas lalu berbalik berjalan menuju ranjang pasiennya sembari menyeret tiang infus.

Rakel lalu duduk bersila di atas ranjang itu dengan tatapan lurus ke depan.

"Gue bosan banget" Gumam Rakel memperhatikan sekitarnya. "Apa gue keluar aja yah? Olahraga?" Lanjut Rakel ia lalu terdiam memandangi tangannya sendiri.

'Tangan begini apa bisa nonjok Derrion?'–Batin Rakel lalu ia menghela nafas lagi.

"Gue bener-bener harus olahraga" Rakel turun dari ranjangnya lalu memandangi infus yang masih terpasang di tangannya lalu beralih menatap botol infus itu.

Ia terlihat berpikir sejenak hingga akhirnya Rakel memilih membawa botol infus itu, ia tidak mau di marahi perawat hanya karena ia melepas infus sendiri jadi yasudahlah... Ia bawa saja.

Rakel lalu berjalan keluar dari ruangannya untuk 'Olahraga' di halaman rumah sakit. Ini adalah kemajuan baru dari Rakel, selama ini ia memang memperkuat tekniknya tapi tidak memperkuat fisiknya, dan untuk menggunakan kekuatan yang sebenarnya Rakel perlu meningkatkan kekuatan fisiknya.

Hah, apa lagi setelah melihat bagaimana dirinya di kehidupan pertama Lilyan, ia jadi merasa terbebani. Ternyata ia sekuat itu, dan dari sekuat itu ia malah menjadi seperti ini.

Kekuatan Rakel sekarang bahkan mungkin tak sampai seperempat dari kekuatannya di kehidupan pertamanya. Ya anggap saja kehidupan pertama Lilyan adalah kehidupan pertama Rakel juga.

Dan itu artinya sekarang adalah kehidupan ketiga Rakel, anggap saja begitu.

Rakel mengdongakan kepalanya ke atas saat ia sudah berada di luar rumah sakit lalu ia menatap lurus kedepan, ada beberapa perawat, pasien, keluarga pasien, dan anak-anak yang sedang bermain atau jalan-jalan.

Rakel menarik nafas dalam dan tepat saat ia menghembuskan nafasnya, ia langsung melesat berlari mengitari rumah sakit dan tama rumah sakit sembari membawa infusnya.

Dan tingkah Rakel itu tentu saja menarik perhatian banyak orang yang ada di sana.

"Dia bukankah anak yang koma itu?"

"Bukannya dia baru sadar kemarin? Gimana bisa hari ini dia langsung berlari seperti itu?"

"Haruskah kita menghentikannya?"

RELLAWAYWhere stories live. Discover now