Chapter 1

3.2K 187 15
                                    

‧͙⁺˚*・༓☾RELLAWAY☽༓・*˚⁺‧͙

"Kel... Rakel... Rakel bangun..."

Samar - samar sebuah suara menusuk gendang telinga Rakel, apakah ini kilas balik sebelum ajal karena saat ini Rakel seolah mendengar suara kakak laki-laki nya.

Mata indah dengan bulu mata lebat nan panjang itu perlahan terbuka dan mengerjap menyesuaikan pengelihatannya dengan sinar matahari yang menerobos masuk ke ruangan itu.

"Bangun juga, sana mandi terus sarapan" Lagi-lagi suara sama terdengar, Rakel memandangi lamat-lamat sosok jangkung di samping tempat tidurnya dalam keadaan setengah sadar, matanya memicing memastikan akan kebenaran yang ia lihat? Sosok itu...

"Rahel...?" Gumamnya "Rahel?! Lo kok di sini?! " Rakel langsung terduduk dengan mata yang melotot, kaget.

Sosok yang baru akan pergi itu berhenti "Ya terus gue harus kemana? Inikan rumah gue"

Rakel tertegun "bukannya lo udah mati?"

"Apa? Lo mau gue mati?" Alis Rahel bertaut antara bingung dan kesal dengan apa yang di katakan sangat adik, bisa-bisanya Rakel bilang kalau ia sudah mati.

"Bukan gitu, tapi... " Rahel tak melanjutkan kata-katanya dan malah berlari memasuki kamar mandi saat melihat tangannya yang tampak lebih  kecil dari ingatannya, membuat Rahel sendiri keheranan.

Tiba di kamar mandi Rakel langsung berlari memandangi pantulan dirinya di cermin. Dan saat itu keterkejutan tak dapat ditutupi dari wajahnya.

Rakel menyentuh wajahnya "M-muka gue kok lebih mudah? Badan gue juga makin kecil, terus kok gue bisa ada di sini?! Apa gue mimpi?" Banyak pertanyaan yang menghantui Rakel dan tak ada satupun jawaban yang dapat menjawab rasa penasaran Rakel. Bagaimana ia bisa ada di tempat itu, bagaimana ia bisa hidup lagi, dan bagaimana kakaknya yang telah tiada kini hidup?

Rakel memijit pangkal hidungnya, lalu menarik nafas dalam untuk menenangkan pikirannya. Baiklah, mari ia pikirkan dulu

'Pertama, gue hidup lagi tapi muka gue jauh lebih mudah dan tinggi gue juga berkurang. Kedua, bang Rahel yang udah mati sejak 4 tahun lalu sekarang malah hidup lagi. Dan ketiga badan gue mulus tanpa lecet sedikitpun. Kok bisa? Apa mungkin...' Rakel lari lagi keluar dari kamar mandi.

"Rahel sekarang tanggal berapa?!"

"Lo aneh banget hari ini, sakit?" Bukannya menjawab Rahel malah balik bertanya.

"Jangan banyak tanya, jawab aja!" Desak Rakel gregetan.

Meski heran tak urung Rahel menjawab "13 april 2019, kenapa?" Mendengar jawaban itu Rakel seketika membeku.

"2019? Bukannya harusnya ini tahun 2022" Gumam Rakel "Hel, umur gue berapa sekarang?!" Tanya Rakel lagi, ia masih belum percaya dengan apa yang ia alami.

"Lo kenapa sih Kel? Ilang ingatan ato gimana, umur sendiri gak tau" Dan lagi lagi Rahel tak menjawab membuat Rakel mendengus kesal, melihat tingkah Rakel, Rahel ikut menghela nafas "umur lo sekarang 14 tahun, kelas 2 SMP, puas? " Mendengar jawaban Rahel, Rakel mendadak lemas.

"Gak, gak mungkin... Gue balik ke masa lalu?! "

***

Rakel Pov

Gue sarapan bareng Rahel usai mandi dan berseragam dan saat mandi tadi gue simpulin kalo gue cuma mimpi. Ya cuma hal itu yang masuk akal, kayaknya gue koma saat ini makanya gue bisa ngalamin hal kek gini. Jadi yaudahlah nikmatin aja.

"Lo kenapa tadi kek orang linglung? " Tanya Rahel dengan alis bertaut heran.

"Gakpapa" Jawab gue singkat, walau masih penasaran Rahel memilih untuk abai dan lanjut sarapan. Dan selama ia makan gue selalu merhatiin dia, kapan yah terakhir kali gue makan berdua sama dia ya? Walau agak gengsi tapi jujur aja gue rindu suasana ini.

RELLAWAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang