Chapter 34

843 105 17
                                    

‧͙⁺˚*・༓☾RELLAWAY☽༓・*˚⁺‧͙


Di sebuah ruangan kosong terdapat seorang gadis yang terbaring tak berdaya dengan tubuh yang sudah basah kuyup dan lebam di seluruh tubuhnya. Belum lagi telapak kakinya yang tak berhenti mengeluarkan darah dengan beberapa pecahan beling yang masih tertancap.

Selain gadis itu juga terdapat tiga orang pria dan satu gadis lainnya yang duduk menyebar ke setiap sudut ruangan itu.

Elang, berjongkok memperhatikan tubuh Kanaya yang tak juga bergerak sedari tadi. Menghela nafas ia lalu mendekati Kanaya, Elang menarik tubuh Kanaya hingga gadis itu terbaring terlentang.

"Ugh... " Ringis Kanaya tanpa membuka matanya.

Elang mendengus sebal, inilah kenapa ia malas memilih perempuan sebagai targetnya. Mereka terlalu lemah...

"Lang! Liat nih!" Seru Erpan mendekati Elang lalu menyodorkan hpnya ke hadapan pria itu.

"Valcer buka pendaftaran lagi!" Seru Erpan semangat, mendengar seruan Erpan Rangga ikut mendekat.

"Seriously?!" Tanya Rangga ikut bersemangat.

Elang tersenyum lebar lalu merebut hp Erpan "Ini yang gue tunggu-tunggu, akhirnya... I got you" Ujar Elang dengan senyum lebar dan mata yang melotot.

"Valcer?" Ketiga pria itu kompak menoleh pada Bela yang keheranan.

"Cewek gak akan paham" Ledek Erpan membuat Bela mendengus sebal.

"Valcer itu sebuah geng besar yang dari dulu kita idolakan" Jawab Rangga berdiri dari jongkoknya.

Elang mengangguk dan ikut berdiri.

"Geng? Geng doang emang perlu sampe buka pendaftaran?" Tanya Bela menangkup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Valcer itu beda dengan geng lain, buat jadi anggota mereka harus memenuhi banyak persyaratan" Jawab Erpan dengan satu tangan yang bertengger di pinggangnya.

Bela mengangkat bahunya acuh tak acuh sembari merubah posisi duduknya dengan tangan yang lurus kebelakang menahan tubuhnya dan kepala yang tertadah ke atas menatap langit-langit ruangan itu.

"Oh iya lang, coba liat persyaratan khususnya apa!" Seru Erpan lagi dan ketiga pria itu mulai fokus ke urusan mereka tadi.

"Persyarat khususnya.... " Elang menjeda sembari mencari jawaban atas pertanyaan Erpan di hp anak itu.

"Hah!" Elang mendengus tak percaya kala telah menemukan jawabannya "Kok bisa ya kita seberuntung ini? Persyaratan khususnya... " Elang lagi-lagi menjeda ucapannya, ia mengangkat kepalanya menatap sosok Kanaya yang masih tak sadarkan diri.

"They wanna a fresh girl" Lanjut Elang tersenyum lebar memamerkan gigi-gigi putihnya dengan mata yang ikut tersenyum namun masih terlihat terbuka. Ekspresi elang saat ini benar-benar menakutkan bahkan Bela yang duduk di ujung sana merinding seketika.

Bela menelan ludahnya susah payah, matanya melirik Kanaya yang terbaring lemas dengan luka di seluruh tubuhnya. Melihat kondisi Kanaya Bela langsung memalingkan wajahnya ke arah lain, lebih baik ia berpura-pura tak tau saja.

***

Sekarang gue cuma lagi diam di rumah sambil nonton TV, gue balik lebih awal hari ini soalnya Sean gak masuk, Alya juga. Karena gabut gue mutusin balik duluan.

Alya sih katanya sakit kalo Sean gue rasa dia masih ngurusin masalah Kanaya-Kanaya itu.

"Kel" Gue menoleh ke Rahel yang baru datang dari arah dapur. Kayaknya dia udah selesai nyuci piringnya.

RELLAWAYWhere stories live. Discover now