Chapter 63

775 113 35
                                    


‧͙⁺˚*・༓☾RELLAWAY☽༓・*˚⁺‧͙

Bela berjalan lunglai di trotoar dengan tatapan kosong, ia berjalan tak tentu arah dan hanya terus melangkah tanpa mengetahui kemana ia mengarah sekarang.

SERRR!!! SEERRR!!!

Langkah Bela terhenti saat ia mendengar suara arus yang cukup kuat dan saat Bela tersadar ia kini berada di sebuah jembatan yang sangat sepi, perhatian Bela lalu bergulir ke bawah jembatan itu di mana arus sungai terlihat sangat kuat dan dapat menghanyutkan apa saja.

"Ah... Sempurna" Bela menyentuh pembatas jembatan itu lalu menunduk untuk melihat lebih jelas arus air di bawah sana dan saat melihatnya kepalanya kembali mengulang kata 'sempurna'.

Bagi Bela, tempatnya berpijak sekarang adalah tempat yang sangat tepat untuknya mengakhiri semuanya. Bela memang tidak ada niatan untuk melanjutkan hidupnya. Bahkan jauh sebelum tiga iblis itu datang.

Bela tak pernah berpikir bahwa ia akan hidup sampai usianya cukup dewasa. Bela tak pernah berniat hidup lebih jauh dari ini, sejak dulu Bela tak pernah mengharapkan hidup lama.

Satu kaki Bela menaiki pembatas jembatan itu, dan saat satu kakinya juga ingin naik Bela terdiam. Bukan karena takut mati atau apa tapi...

"Gue udah ngerusuh selama ini, apa kematian gue harus sunyi begini?" Gumam Bela tatapannya tak lepas sesentipun dari sungai di bawah sana.

"Hm..." Bela tersenyum miring "Gue antagonis bagi setiap orang, kematian gue gak boleh dong menyedihkan. Kematian gue harus meriah. Baiklah untuk terakhir kalinya, Isabela Cristine, ayo mengacaukan negara ini" gumam Bela pada dirinya sendiri dan kembali turun dari pembatas jembatan itu lalu ia mengeluarkan ponselnya dari saku roknya.

Bela terlihat mengotak-atik ponselnya beberapa saat sebelum akhirnya ia mengucapkan kalimat.

"Halo semua ini adalah Live terakhir gue..."

***

"jadi lo bakal latihan?" Tanya gue ke Sean saat kami berdua udah di depan gerbang sekolah.

Sean mengangguk "Yoi"

Gue ikut mengangguk "Yaudah gue balik duluan, bye" gue melambai dan melangkah pergi dari hadapan Sean yang sekarang juga udah melangkah memasuki mobilnya.

Gue memandangi langit sore yang keliatan lebih suram dari biasanya. Cuaca hari ini gak begitu bagus yah...

Hm... Udah berapa lama ya gue gak jalan-jalan begini? Waktu libur banyak banget kejadian ngebuat gue gak sempat liburan :)

"Hoaaahmmm" gue menguap sembari meregangkan tangan gue.

Sean pergi latihan, Zayan juga kayaknya begitu, kalo Lyan mungkin ntar malem dia main ke rumah gue. Sepi juga gak ada mereka. Hah... Gue bosan.

"Ke warnet bang Tara aja dah" ucap gue kepada diri gue sendiri lalu memantapkan langkah gue dengan kedua tangan yang gue masukkan ke saku celana gue.

Gue mendengus menatap layar komputer di hadapan gue sekarang. Lagi-lagi gue kalah hah...

Bosan juga main sendirian begini, gue keluar dari game lalu ngebuka chrome untuk ngebukak sosial media.

Gue gak punya akun sosmed sih, tapi karena gue gabut buat ajalah abal-abal.

Setelah ngebuat akun abal-abal gue masuk ke salah satu aplikasi sosial media yang lumayan populer.

"Sekarang... Apa yang harus gue liat?" Gumam gue memandangi beranda aplikasi itu. Hmmm....

Hah, gak nyangka gue, gue bakal segabut ini kalo gak ada mereka bertiga.

"Gue mau minta maaf, selama ini gue banyak ngerepotin kalian, gue minta maaf"

RELLAWAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang