Chapter 8

1.2K 125 23
                                    

‧͙⁺˚*・༓☾RELLAWAY☽༓・*˚⁺‧͙

Setelah satu minggu beristirahat total akhirnya gue kembali ke sekolah, kalau di tanya soal kondisi gue sebenarnya sih belum sembuh total dan dokterpun nyaranin gue buat istirahat sehabis dari rumah sakit tapi gak mungkin gue berleha-leha sementara ada hal yang harus gue wujudin secepatnya.

Gue harus mencegah pertemuan Rahel dan Lyan, dan mencegah Lyan menjadi anggota Hellura. Tapi masalahnya gue gak tau kapan mereka ketemu.

Gue mendengus, sejak keluar dari rumah sakit kemarin yang gue pikirin cuma 'kapan mereka ketemu', hah... Bikin kepala gue pecah aja.

"Hey loser! " Gue mendongak kala baru selangkah memasuki kelas udah di sapa dengan hinaan. 'Sean... ' pikir gue melihat sosok anak laki-laki yang bak Raja dengan menjadikan siswa lain sebagai tempat duduknya. Sean tersenyum remeh ke gue tapi dari pada dia gue lebih fokus sama dua siswa yang bernasib mengenaskan olehnya. Satu siswa di jadikan Sean sebagai tempat duduknya, sedangkan satu lagi di jadikan penyangga kakinya. Bener-bener kelewatan ni anak.

Namun, walau begitu gue gak ngerasa kasihan sama tu dua orang soalnya dua siswa yang di aniaya oleh Sean itu merupakan anak yang suka semena-mena dan membully siswa lain, kayak gue dulu sih... Gue dulu kenapa sih.

Emang Sean itu anak yang baik, untung aja dia masih hidup. Tapi kok dia di kelas gue? Di kehidupan dulu gue gak tau di mana letak kelas Sean karena di hari pertama ia masuk dia nonjok gue ngebuat gue gak sempat masuk kelas dan langsung balik, terus besoknya ia mati jadi gue gak tau kalau sebenarnya dia sekelas ama gue?

  Gue tersenyum tipis dan memilih mengabaikannya dengan terus melangkah ke meja gue, gue ngelirik Sean yang tampak tak terima di abaikan tapi ia memilih diam di tempatnya karena bel tanda jam pelajaran akan di mulai sudah berbunyi.

  Selama pelajaran berlangsung bulu kuduk gue berdiri, merinding. Entah kenapa rasanya gue kayak rusa yang lagi di intai ama harimau (Sean), Sialan...

Jam istirahat gue habisin di kelas untuk menyusun rencana selanjutnya gimana. Dua bulan lagu dari sekarang gue ketemu papa dan saat itu juga gue tau Willyan masuk ke Hellura dan sudah menjadi anggota inti yang setara dengan Dafa, Billy, dan Bastian.

Gue gak ketemu ama dia sih tapi gue cuma pernah denger Rahel ngomongin Lyan ke papa, dan saat SMA itu pertemuan pertama dan terakhir gue dengan Lyan, saat gue udah gak berdaya usai di bully ama si trio macan dia lewat dengan ekspresi dingin penuh aura intimidasi yang sangat menyeramkan. Hah... Susah banget dah!

  Gue gak tau apapun soal Hellura, gimana para anggotanya, apa tujuan mereka di buat, gue gak tau. Padahal ketuanya abang gue sendiri, Hellura... Sebuah geng yang di lambangkan dengan huruf H kapital, keliatannya sih simpel cuma dua garis vertikal yang di sambungkan oleh satu garis horizontal. Maksud huruf itu sebenarnya cukup bermakna sih, garis horizontal itu Rahel dan dua garis vertikal itu ibaratnya anggota Hellura yang lain, Rahel menjadi penghubung antara dua garis yang artinya ia adalah penyatu Hellura yang di mana jika ia hilang maka mereka akan terbelah menjadi dua.

Ya, Hellura di masa depan di bagi menjadi dua dan di ganti namanya menjadi Ellura dan Illura, tapi yang gue tau cuma Illura yang di pimpin Lyan sedangkan Ellura setau gue mereka bergerak di dunia industri. Di gantinya nama Hellura merupakan tanda perbedaan cara mereka memimpin.

Rahel yang merangkul dan menjaga anggotanya dan Lyan yang... Hmm, kalau gue inget inget lagi.

"Ketimbang hormat mereka takut yah, kayak budak dengan raja. Gimana cara Lyan memimpin mereka?" Gumam Gue.

  Di masa depan nanti Hellura menjadi geng kriminal yang bahkan polisi aja angkat tangan menghadapinya. Prostitusi, Narkoba, Judi, banyak tindak kriminal yang di lakukan Hellura di masa depan, sebenarnya apa yang sudah di lakukan Lyan pada Hellura? Terus di mana anggota pendiri Hellura, Dafa, Billy, Bastian...?

RELLAWAYWhere stories live. Discover now