Chapter 26

839 99 13
                                    


‧͙⁺˚*・༓☾RELLAWAY☽༓・*˚⁺‧͙





Ceklek!

Langkah Rahel langsung terhenti kala ia membuka pintu kamarnya tiba-tiba aja sudah ada Rakel di depannya, tatapan terkejut yang di berikan Rahel seketika berubah datar. Rahel memalingkan wajahnya ke arah lain dan kembali melanjutkan langkahnya namun Rakel kembali menghalangi jalannya.

"Kalo lo mau ngehentiin gue lo bisa gue buat pingsan lagi" Ancam Rahel dengan tatapan dingin, Ya hari ini adalah tanggal 30 Agustus, hari di mana Rahel akan menyerang anak-anak cabang dari TWOLL. Dan juga hari di mana Bastian akan tiada. Tentu saja Rahel agak waswas dan malas kalo Rakel berulah atau berniat menghentikannya.

Rakel membalas tatapan dingin Rahel dengan tatapan tajam.

"Siapa juga yang mau ngehentiin lo, gue mau minjem hp lo" Ujar Rakel mengulurkan tangannya, Rahel menatap lama telapak tangan Rakel.

"Hah... Jangan aneh-aneh di hp gue" Dengus Rahel memberikan hpnya ke Rakel lalu kembali melanjutkan langkahnya.

Rakel tersenyum tipis "Gak akan aneh-aneh" Gumamnya.

"Rakel!" Rakel berbalik kala Rahel meneriaki namanya dari lantai bawah, menghela nafas sejenak Rakel melangkah untuk ke lantai bawah.

"Apa?" Tanya Rakel.

"Lo jangan keluar rumah hari ini" Ujar Rahel meraih jubah hitam yang tergantung rapi di samping tv.

"Hm? Hm... " Rakel cuma berdehem sebagai balasan.

"Bagus kalo lo paham. Gue pergi dulu" Pamit Rahel sembari memakai jubahnya membuat Rakel tertegun, kain hitam yang berkibar dan jatuh menjuntai di tubuh tinggi Rahel benar-benar pemandangan paling memukau yang Rakel lihat.

Baik dulu maupun sekarang bagi Rakel pemandangan terkeren adalah saat Rahel memakai jubahnya atau jaketnya, pria itu terlihat sangat berkharisma kala melakukan hal itu.

Ya walaupun dulu Rakel selalu bersikap seperti ia membenci Rahel, sejujurnya... Ia sangat mengidolakan kakaknya itu. Rahel yang kuat, berkharisma, dan menyayanginya bagaimana bisa Rakel tidak menyukai kakaknya yang seperti itu.

Ya dulu orang-orang hanya tau kalau Rakel menjual nama Rahel untuk membuat masalah, namun tak ada yang tau bahwa Rakel juga membangga-banggakan Rahel. Dan sampai Rakel matipun gak ada yang tau soal itu.

"Cih, kampret bisa-bisanya dia keren begitu" Dengus Rakel terkekeh pelan.

Ekspresi Rakel lalu berubah serius kala ia membuka hp Rahel, hal pertama yang ia lakukan adalah membuka aplikasi telepon mengetik beberapa nomor yang sempat ia hapal lalu menghubunginya.

Klack!

"Hm?"

"Hi"

"Ay yo!"

Saat panggilan terhubungan saat itu jugalah tiga suara terdengar kompak menyapa Rakel, ya Rakel melakukan telepon grup. Jika di tanya dengan siapa, tentu saja dengan tim dadakannya. Sean, Lyan, dan Zayan.

"Rahel baru keluar dari rumah, kalian bisa langsung bergerak ke tempat yang di sebut Lyan" Ujar Rakel.

"Oke" Jawab Sean.

"Sip!" Balas zayan bersemangat.

"Alright, gue bakal ke markas dulu" Ujar Lyan, ya Lyan juga masuk ke dalam rencana Hellura itu artinya ia harus menemui Hellura dulu kalau tidak bisa-bisa dia di curigai nantinya.

RELLAWAYWhere stories live. Discover now