Chapter 64

745 107 20
                                    

‧͙⁺˚*・༓☾RELLAWAY☽༓・*˚⁺‧͙

Bela menatap Rakel yang kini berdiri di tengah-tengah anggota Valcer yang mengelilinginya, saat ini Rakel tengah menunggu tiga iblis itu datang.

'gue harus apa... Gue gak bisa kabur atau ngehubungin siapapun karena hp gue jatoh tadi. Gue harus gimana? Rakel bisa mati kalau begini'– Batin Bela panik membuatnya tanpa sadar menggigiti kuku-kukunya.

'argh! Gue harus hentiin ini!'– Batin Bela menyentak tangannya lalu berjalan mendekati Rakel.

"Woi!" Panggil Bela menyentak tangan Rakel hingga membuat Rakel memutar tubuhnya menghadap Bela.

"Kabur sekarang, tinggalin gue!" Suruh Bela dengan ekspresi serius.

Rakel mengerjapkan matanya beberapa kali lalu mengalihkan tatapannya ke LV yang lagi duduk di motornya sembari tersenyum miring ke Rakel.

Rakel lalu kembali menatap Bela.

"Gak bisa, gue udah buat kesepakatan dengan LV. Kalo gue kabur sekarang, sama aja gue kalah" ucap Rakel.

"Lo menangpun emangnya lo untung hah? Udah lebih baik lo kabur minta tolong sama temen atau abang lo! Kalo ada mereka lo pasti aman!" Bela mendorong tubuh Rakel namun Rakel tak bergerak sedikitpun dari tempatnya.

"Gue mungkin bakal aman, tapi gimana dengan lo?" Rakel mengenggam pergelangan tangan Bela lalu melepaskannya untuk membuat gadis itu berhenti mendorong-dorongnya.

"Udah gue bilang gue bakal baik-baik aja! Lo ngeyel banget yah!"

"Kalo gitu gue juga bakal baik-baik aja" Rakel menyengir membuat Bela menatapnya tak percaya lalu mendengus sebal.

"Yaudah terserah lo! Awas aja lo mati!" Dengus Bela berbalik dan berjalan menjauh dengan menghentak-hentakan kakinya.

Melihat tingkah Bela, Rakel tersenyum tipis. Lalu setelahnya Rakel kembali berekspresi datar seperti biasanya.

RAKEL POV ON

"budak! Ayo sujud~"

"Kenapa budak kayak lo punya muka bagus begini? Harus di hancurin~"

"Rangga mana pisau, gue mau ngebuat mahakarya di budak ini"

Prang!

Bugh!

Sreet!

Ingatan-ingatan di mana gue di aniaya dengan tiga iblis itu terus berputar di kepala gue selama gue berdiri menunggu kedatangan mereka bertiga.

Bagi orang lain mungkin pertarungan ini adalah pertarungan untuk menyelamatkan Bela tapi pada kenyataannya... Pertarungan ini adalah pertarungan diri gue sendiri.

Pertarungan yang akan menentukan jati diri gue sebenarnya. Yah singkatnya ini adalah pertarungan antara gue dengan diri gue sendiri.

Kalau gue kalah dengan rasa takut dan trauma gue, maka gue emang gak pantas buat hidup karena itu gue mengatakan kalau LV boleh membunuh gue kalo gue kalah. 

Dan kalaupun gue menang, gue ragu bisa ngalahin LV. Yah seperti yang Bela bilang, gue gak di untungkan sama sekali di pertarungan ini. Haha...

"LV MEREKA SUDAH DATANG!" Teriakan lantang dari salah seorang anggota Valcer membuat gue tersentak hingga nafas gue tercekat.

Tangan gue terkepal kuat saat merasakan seluruh tubuh gue merinding seketika.

"Jadi siapa yang akan kami lawan?" Sebuah suara yang sangat gue kenal terdengar dan saat itu juga telinga gue berdengung sangat kuat.

RELLAWAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang