Chapter 15

948 120 4
                                    


‧͙⁺˚*・༓☾RELLAWAY☽༓・*˚⁺‧͙

  Di lorong rumah sakit terlihat pria tampan dengan penampilan acak-acakan berjalan tergesa-gesa menyusuri setiap lorong rumah sakit itu. Ia Rahel, beberapa waktu yang lalu saat Rahel tengah bersenang-senang dengan temannya ia mendapati telepon yang menyatakan kalau Rakel tengah dalam bahaya dan beberapa saat kemudian Rahel kembali mendapati telepon dari Tara yang mengatakan kalau Rakel tengah berada di rumah sakit membuat Rahel tanpa babibu lansung melesat kerumah sakit yang di bilang oleh Tara.

  Rahel mempercepat langkahnya saat menangkap sosok Tara.

"Tara!" Seru Rahel mendekati Tara.

"Hel, akhirnya lo samp–Grep!"  Rahel mencengkram kedua tangan Tara dengan tatapan khawatir.

"Dimana adek gue?!" Tanya Rahel panik.

Tara menelan ludahnya susah payah, jujur saja saat ini Rahel terlihat sangat menyeramkan.

"Dia ada di dalam, lagi di obatin" Ekspresi Rahel tampak kaku saat Tara mengatakan kata 'obatin'. Pikirannya kalut mendadak, Rakel di obatin? Apa itu artinya adiknya itu terluka? Tak mengindahkan Tara lagi, Rahel langsung menggeser tubuh Tara dan memasuki ruangan di mana Rakel berada.

"Rakel!" Panggil Rahel membuat Rakel yang tengah termenung sontak menatapnya, saat itulah rasanya jantung Rahel turun ke perutnya.

Kondisi adiknya sekarang sangat sangat jauh dari kata baik-baik saja. Kepalanya di perban begitupun lengan kirinya, belum lagi memar yang seolah merata di seluruh tubuhnya, namun bukan luka itu yang membuat Rahel terkejut tapi ekspresi dan tatapan adiknya yang terlihat tak bernyawa.

Rahel melangkah lebar mendekati Rakel "Siapa yang buat lo begini?!" Tanya Rahel sedikit membentak.

"Gue gakpapa" Mendengar jawaban Rakel yang tak sesuai dengan pertanyaannya Rahel mendengus tak percaya, kenapa Rakel tetap diam saja?! Dan apa katanya? Gakpapa? Apa ia pikir Rahel buta?

"Apanya yang gakpapa hah?" Rahel mencengkram kedua bahu Rakel kesal, tapi Rakel hanya diam dengan tatapan kosong ke lantai rumah sakit "Lo liat kondisi lo sekarang, ini yang lo bilang gakpapa hah?!" Lagi Rahel memarahi Rakel.

"Rahel tenang, kondisi Rakel sekarang belum bener-bener baik. Lo jangan marahin dia" Tegur Tara menyadarkan Rahel, Rahel melonggarkan cengkramannya pada bahu Rakel.

"Hah... Sorry" Ujar Rahel "Gimana dengan Jerry?" Rahel lalu bertanya pada Tara karena seingatnya terakhir kali Rakel menghubunginya anak itu pergi bermain dengan Jerry, lalu sekarang di mana Jerry? Apa anak itu pulang duluan?

Rahel mengalihkan perhatiannya pada Tara saat Rakel tiba-tiba saja mencengkram pergelangan tangannya dengan kepala yang tertunduk dalam.

Dapat Rahel dengar suara gigi yang saling bergesekkan dari Rakel, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa adiknya bertingkah seperti ini? Rahel kembali menatap Tara meminta penjelasan dan Tara sama seperti Rakel, pria itu memalingkan wajahnya ke arah lain. Tangannya terkepal di sisi tubuhnya.

"Jerry, sudah gak ada" Jawab Tara membuat jantung Rahel terasa berhenti berdetak, Rahel langsung kembali memandangi Rakel.

Tubuh bocah itu tampak bergetar, cengkramannya pada tangan Rahel semakin kuat, dan samar-samar Rahel mendengar isakan tangis dari adiknya itu. Ini pertama kalinya setelah sekian lama Rahel melihat adiknya menangis.

"Gimana bisa?" Tanya Rahel masih terkejut dan tak percaya dengan apa yang ia dengar.

"Kayaknya dia di pukulin habis-habisan sama preman-preman itu" Jawab Tara masih enggan menatap Rahel. Dan bersamaan dengan penjelasan Tara, cengkraman Rakel pada tangan Rahel semakin kuat.

RELLAWAYHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin