Chapter 75

695 106 30
                                    

‧͙⁺˚*・༓☾RELLAWAY☽༓・*˚⁺‧͙

Gue bertatapan dengan Jed yang hanya tersenyum miring. Sial kenapa dia ada di sini?! Mana sekarang Rahel lagi gak ada di rumah. Sial!

"Pffthh, lo terlalu siaga gue gak ngapa-ngapain kok" ucap Jed yang jelas gak bisa di percaya! Omong kosong banget dia gak akan ngapa-ngapain.

Gue masih dengan posisi yang sama sedangkan Jed mulai berdiri dan berjalan mendekati gue membuat jantung gue berdegup kencang. Sial... Apa gue bisa ngelawan ni orang?!

"Gue ke sini mau bilang sesuatu" gue tersentak saat mendengar ucapan Jed.

"Besok... Garagas dan Hellura akan bentrok, dan di sana" Ucap Jed tersenyum miring.

Gue tertegun "bentrok? Hellura dan Garagas?" Ulang gue dengan mata membelalak.

Jed menyeringai dan mengangguk "Abang lo udah berani-beraninya merebut Willyan dan Mackenzie, kami tidak bisa memaafkan itu. Besok kami... akan menghabisi Rahel, If you love your brother then come" sambung Jed membuat gue terdiam sembari mengedip-ngedipkan mata gue.

*Kalau lo sayang sama abang lo, maka datanglah

"Lo pikir gue percaya?" Gue menukikkan alis gue menatap tajam Jed, mendengar balasan gue Jed hanya terkekeh pelan.

"Yah itu terserah lo, yang pasti bentrok itu akan terjadi. Ah ya ambil ini" Jed melembar sesuatu yang reflek gue ambil dan saat gue melihat benda itu rasa terkejut di diri gue gak bisa di pungkiri.

Benda yang di lempar Jed tadi adalah... Hp Rahel, gue membelalak lalu menatap Jed.

"Gimana bisa HP Rahel bisa sama lo?!"

"I can do anything~ seluruh rencana Hellura sudah gue ketahui dari Grup mereka. Sekarang pikirkanlah baik-baik, keputusan apa yang akan lo ambil" Ucap Jed setelahnya ia berjalan melewati gue gitu aja.

"Ah makasih untuk tehnya, bye. Gue bakal ngirim lo alamatnya besok" Ucap Jed melambai tanpa memandang ke belakang sama sekali meninggalkan gue dalam keterkejutan. Gue menatap ponsel Rahel yang masih menunjukkan roomchat Hellura yang tengah membahas strategi mereka melawan Garagas.

Kalau mereka benar-benar akan bentrok maka...

Ini Gawat!

***

"Hah, tiba-tiba lo mau keluar. Untung aja Ayah cukup berpengaruh, kalo gak lo hak akan bisa keluar secepat ini" Dengus Lizea merotasi matanya malas, sedangkan Logan hanya cengengesan keduanya kini sudah berada di depan penjara itu dan hendak pulang.

"Ingat Logan, lo masih dalam masa pengawasan jangan melakukan hal bodoh apapun lagi" Ucap Lizea memperingati dan Logan hanya mangut-mangut paham.

"Lo udah janji, kalau kita akan hidup normal saat lo keluar dari penjara jad—

"Logan!" Ucapan Lizea terpotong saat seseorang meneriaki nama Logan dan saat keduanya menoleh mereka menemukan sosok Leon yang berlari dengan sangat terburu-buru menghampiri mereka.

"Leon!" Logan tersenyum lebar berbeda terbalik dengan Leon yang tampak panik.

"Logan gawat! Rakel dalam bahaya! Hellura dan Garagas! Semuanya gawat!" Cerocos Leon membuat senyum Logan memudar seketika.

"Di mana dia sekarang?!" Tanpa basa-basi Logan langsung ingin membantu Rakel membuat Lizea melotot tak terima.

"Logan lo udah janji! Lo baru keluar Logan jangan membuat masalah!" Ucap Lizea terdengar marah.

Namun Logan hanya bisa menatap Lizea dengan gelengan pelan.

"Maaf Zea, gue gak bisa diam aja! Leon anter gue ke sana!" Logan berlari sekuat tenaga dengan Leon yang memimpin jalannya melihat hal itu Lizea hanya bisa menghela nafas.

RELLAWAYWhere stories live. Discover now