Chapter 62

856 106 25
                                    

‧͙⁺˚*・༓☾RELLAWAY☽༓・*˚⁺‧͙


Tuktuk

Alya yang baru membereskan peralatan tulisnya langsung mengadakan kepalanya saat mendengar suara ketuka di mejanya dan saat mengangkat kepalanya Alya menemukan Bela yang mengenakan hoodie dan memakai kupluk hoodie itu.

Sebenarnya dari awal Bela datang Alya sudah merasa aneh, wajah gadis itu keliatan kurang baik. Kantung matanya menghitam, di pelipis dan sudut bibirnya terdapat plaster, kondisi Bela sangat aneh. Tapi Alya enggan bertanya, ia masih sangat kesal dengan ucapan Bela tentang Rakel.

Alya hanya menatap Bela dengan satu alis terangkat, isyarat menanyakan tujuannya.

"Gue... Mau minta maaf sebesar-besarnya ke lo. Selama ini gue adalah orang yang nyebarin semua rahasia lo ke publik, sampai lo mendapatkan perlakuan gak mengenakan dari murid-murid di sekolah ini. Gue benar-benar minta maaf, Alya...." Ucap Bela dengan kepala tertunduk dan ucapannya membuat mata Alya membesar.

Alya sudah tau bahwa pelaku penyebar rahasianya adalah Bela tapi yang membuatnya terkejut adalah, kenapa Bela meminta maaf? Akan lebih baik jika gadis itu berpura-pura selamanya tapi kenapa ia minta maaf dan mengaku.

Padahal Alya sudah menerimanya tetapi jika Bela seperti ini, perasaan kecewa, marah, dan sedih kembali menghampiri Alya.

"Kenapa... Lo ngelakuin itu?" Akhirnya pertanyaan yang selama ini Alya pendam ia keluarkan.

Ekspresi Bela hanya seperti biasanya namun tatapannya terlihat kosong.

"Gue...iri. Lo selalu mendapati perhatian tanpa perlu berusaha. Semua orang suka sama lo, aura lo positif, lo baik, lo cantik, lo sempurna.... Gue iri... Gue mau kayak lo tapi gue gak mampu, jadi gue ngelakuin itu semua. Gue nyebarin rumor yang gak benar tentang lo ke orang lain agar semua orang benci ke lo dan gue bisa mendapatkan perhatian. Gue ngelakuin semuanya untuk mendapatkan perhatian..."

Alya menatap Bela dengan mata berkaca-kaca.

"Terus kenapa lo minta maaf sekarang?! Karena lo udah sadar kalo lo salah sekarang? Jangan bercanda, Bela. Apa selama ini lo gak sadar waktu ngelakuin itu semua?! Hanya karena ingin dapat perhatian lo... Ngehancurin hidup orang lain, sebenarnya lo kenapa..." Alya menatap Bela penuh kekecewaan dengan nata yang sudah memerah.

Alya tidak mau menangis tapi entah mengapa air matanya memaksa untuk keluar.

"Maaf..." Bela kembali mengucapkan kata itu yang membuat dada Alya semakin terasa sesak.

Alya tidak tau, sejujurnya ia senang karena Bela meminta maaf kepadanya karena itu artinya mereka mungkin bisa kembali akrab tapi di sisi lain entah kenapa Alya merasa hal itu mustahil. Ia malah merasa jarak antaranya dan Bela semakin jauh sekarang.

Bela lalu berbalik menghadap seluruh teman kelasnya yang kini tengah memperhatikan mereka sembari berbisik dan saat Bela berbalik mereka sekejap diam.

"Gue juga minta maaf ke kalian semua" Bela membungkuk dan setelahnya pergi keluar kelas.

Melihat tingkah aneh Bela tentu saja mereka semua kebingungan. Sebenarnya apa yang terjadi dengan gadis arogan itu?

***

Sekarang gue lagi di kantin ama Sean, yah entah kenapa hari ini gue pengen aja ke kantin padahal biasanya juga di dalam kelas.

"Penyembuhan lo cepet juga yah" ucap Sean memandangi kaki gue dan gue hanya tersenyum bangga.

"Iyalah" ucap gue bangga dan Sean hanya mendengus "Eh btw, Zayan latihan apa? Kayaknya sibuk banget" tanya gue merubah topik pembicaraan kami.

Sean menaikan satu alisnya "Zayan? Entahlah... Dia bilang mau kuat, kayaknya lagi latihan bela diri?" Sean terlihat ragu dengan ucapan Sendiri lalu ia menghela nafas "Hah... Gak tau juga"

RELLAWAYDove le storie prendono vita. Scoprilo ora