Chapter 91

743 133 34
                                    


‧͙⁺˚*・༓☾RELLAWAY☽༓・*˚⁺‧͙

Setelah kepulangan Rakel, kini Aston, Alden, dan Vincent berkumpul di ruang kerja Aston. Yah pemandangan ini memang sudah biasa karena memang sehari-hari mereka selalu seperti ini.

Namun suasana di antara mereka kini sedikit berbeda.

Aston berbalik dari kaca besar di hadapannya lalu berbalik menghadap keduanya di mana Alden yang tengah duduk dengan tangan terentang dan satu kaki naik ke kaki lainnya di sofa, serta Vincent yang berdiri tegap dengan mata tertutup.

"anak itu dia bukan orang yang baru melakukan awakened" Ucap Aston membuka pembicaraan.

Vincen mengangguk "Ya, dari auranya dia bukan orang yang melakukan awakened baru-baru ini. Tuan muda mungkin mengatakan dia baru melakukan awakened, tapi auranya tidak bisa bohong" Ucap Vincent menyetujui, ya topik pembicaraan mereka sekarang ialah 'Rakel'.

Aston menduduki dirinya di kursi kebanggannya sembari berpikir akan sesuatu hingga ia kembali menatap ke arah Vincent.

"Vincent, cari tau kapan pertama kali dia menggunakan awakened" suruh Aston.

Tanpa membuka matanya Vincent mengangguk "Baik tuan"

Setelahnya Vincent berjalan keluar untuk melaksanakan perintah Aston meninggalkan paman dan keponakan itu berdua di ruang bernuansa abu-abu itu.

"Apa paman khawatir?" Tanya Alden tersenyum miring.

Aston menggeleng tegas "Aku hanya penasaran, Aura anak itu sudah sebagian di lahap oleh awakened, mustahil dia baru membangkitkan awakened baru-baru ini" ucap Aston mengelak dari tuduhan Alden, mendengar itu Alden terkekeh pelan sembari mengayun-ayunkan kaki kanannya yang berada di atas kaki kirnya.

"Ini berbahaya~" ucap Alden bernada membuatnya terdengar seolah tengah mengejek "Sebagian auranya sudah di lahap oleh awakened, sebagai penjaga ketentuan Era kita harusnya membunuhnya sekarang juga. Bisa berbahaya jika seluruh dirinya di lahap oleh awakened" sambung Alden kembali serius.

Aston mengangguk "Cegah dia melakukan awakened kedepannya. Auranya tidak boleh ternodai lebih dari ini" ucap Aston membuat Alden tertegun beberapa saat.

"Cegah? Tidak di bunuh?" Tanya Alden dan kini bergantian Aston yang terlihat tertegun sepertinya ia baru menyadari ucapannya sebelumnya.

"...Membunuhnya adalah tugasku" Balas Aston setelah beberapa saat terdiam.

Alden diam menatap Aston lama lalu mendecih dengan seringaian tipis.

'dasar orang tua'

***

"Hey loser"

Gue menelan ludah gue susah payah dan langsung mengambil sikap siaga, dan yang gue lakuin sekarang adalah tindakan gak sadar.

Ya memang semengancam itulah Jed sampai ngebuat tubuh gue bergerak dengan sendirinya.

"Apa yang lo lakuin di sini?" Tanya gue menatapnya tajam.

Jed tersenyum miring "Ini waktunya untuk menguji~ kayaknya lo udah cukup berkembang ya. Ayo lihat sejauh mana perkembangan lo" ucapnya ngebuat gue mengernyit, gue kembali teringat pesan Logan tadi.

"Apa... Lo di suruh ama Mackenzie?" Tanya gue menebak namun Jed malah memiringkan kepalanya.

"Mackenzie? Apa hubungannya ini dengan Mackenzie, I came here because of my own desire. Lo kan milik gue, gue harus tau sebanyak apa milik gue ini berkembang"

*Gue datang ke sini karena kemauan gue sendiri.

Gue terdiam sejenak mendengar ucapan Jed, dia gak di kirim Mackenzie apa itu artinya prediksi Lizea salah? Ya... Kan namanya juga prediksi bisa aja salah.

RELLAWAYWhere stories live. Discover now