Chapter 57

707 100 6
                                    


‧͙⁺˚*・༓☾RELLAWAY☽༓・*˚⁺‧͙

"2110...2111...2112...."

"tuan muda Sean mau sampai kapan Anda akan di sana, ini sudah lebih dari lima jam anda di sana. Jangan terlalu keras pada diri anda, tuan muda" Ed yang sedari tadi diam memandangi Sean yang melakukan pull up dengan besi seberat 45 kg yang melingkar di pinggangnya.

"Harus lebih kuat.... Harus lebih kuat.... 2121...2122..." Sean tak memperdulikan ucapan Ed dan terus melakukan pull up sembari berhitung.

Ed menghela nafas lalu berjalan memasuki rumahnya dan langsung menuju ke telpon rumah untuk menghubungi tuan besarnya, Galen.

"Selamat sore, Tuan..."

"Sore Ed, ada apa? Apa terjadi sesuatu pada Arsen?"

"Ya... Sampai saat ini Tuan muda Sean terus berlatih lebih keras dari biasanya. Semenjak pertemuan dengan Tuan Muda Haru lima hari yang lalu Tuan Muda Sean memperkeras latihannya. Apa yang harus saya lakukan? Haruskah saya menghentikannya? Jika ini terus berlangsung tubuh tuan muda Sean mungkin tidak akan sanggup" Jelas Ed dengan nad akhawatir yang sabgat kentara.

"... Biarkan saja" dua kata yang di keluarkan Galen membuat mata Ed membelalak

"Tapi Tuan—"

"Ed, kau mengenal Haru dengan baik, kan? Kalau begitu biarkan saja, karena.... Haru lah yang mengenal Arsen lebih baik dari siapapun"

Ed terdiap beberapa saat, ya ia juga sebenarnya membenarkan ucapan Tuannya itu. Apa yang di katakan Haru pada hari itu pasti memiliki maksud yang baik untuk Sean.

"Baiklah Tuan"

"Jangan terlalu khawatir Ed, ini adalah saatnya anak itu untuk berkembang lebih jauh. Selama ini anak itu selalu menganggap dirinya cukup kuat, ia tak tau bahaya apa yang akan menghampirinya di masa depan, anak itu pandangannya terhadap dunia ini terlalu sempit. Inilah kesempatannya untuk belajar lebih memahami dunia, jangan hentikan dia Ed. Dia akan berhenti saat ia merasa ingin berhenti" Galen berucap penuh keyakinan.

"...kenapa anda sangat mempercayai itu Tuan?"

"Kenapa? Ya... Karena kedua anakku itu selalu begitu. Baik yang kakak maupun yang adik, mereka tidak akan berhenti sebelum mereka sendiri yang ingi berhenti"

Ed menghela nafas "Baiklah, saya akan terus mengawasi Tuan muda Sean"

"Ya, mohon bantuanmu Ed"

"Baik!"

Tut

Sambungan terputus, Ed berjalan kembali ke tempat di mana Sean latihan tadi dan saat ia sampai di sana ia melihat Sean yang kini beralih melakukan push up dengan besi 20 kg yang menindih punggungnya.

"Tuan muda... "gumam Ed menatap Sean yang terlihat sangat serius dalam latihannya.

'lo bahkan gak bisa ngelindungi teman lo'

'lo belum cukup kuat untuk ngomong sama gue'

'ngelawan 10 orang pecundang bukan berarti lo kuat'

Rahang Sean mengeras kala ia kembali teringat ucapan Haru.

'bakal gue buktiin ke lo sialan.... Gue bakal jadi jauh lebih kuat dari lo. Gue bakal ngelampaui lo... Haru' -Batin Sean.

Dan di saat Sean teringat ucapan Haru ia juga kembali teringat akan kunjungan Zayan beberapa hari lalu, membuat rahang Sean yang tadi mengeras kembali santai hanya tatapannya saja yang masih menajam.

RELLAWAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang