Chapter 39

784 96 6
                                    

‧͙⁺˚*・༓☾RELLAWAY☽༓・*˚⁺‧͙


"Yakin gak mau di anter?" Tanya Dafa lagi menaik turunkan alisnya ke gue ngebuat gue otomatis mendelik jijik.

"Gak perlu!" Dan sama kayak tadi jawaban gue tetap gak. Ya gue takut aja ntar gue di bawa ke tempat aneh-aneh lagi ama dia, enak gue jalan aja sendiri kerumah gue.

"Yaudah hati-hati ya" Ucap kak Dayen melambai yang gue balas lambaian juga sembari melangkah pergi menjauh.

"Langsung balik lo!" Teriak kak Alexa yang cuma gue balas dengan acungan jempol tanpa menoleh lagi ke belakang.

Gila aja masih jam 2 siang udah balik ke rumah, gue niatnya mau main bentar ke rumah Sean sekalian lanjut belajar bela diri sih. Udah lama juga gak latihan semenjak gue masuk rumah sakit hari itu.

Gue berjalan ke halte buat nunggu bus yang akan mengarah ke rumah Sean, ya kalo jalan kaki ke rumah Sean mati gue jadi ya gue putusin buat naik bus.

Brukh!


Gue mundur selangkah kala tubuh gue di tabrak cukup keras dari depan. Baru aja gue mau marah tapi ngeliat kondisi penabrak yang sekarang terduduk di tanah ngebuat gue mengurungkan niat gue buat marah.

"Lo gakpapa?" Tanya gue mengulurkan tangan berniat ngebantu dia.

Dia mengangkat kepalanya menatap tangan gue dan saat ngeliat mukanya gue agak kaget sih.

"Bela? Lo gakpapa?" Tanya gue lagi kala mengenali siapa tuh cewek, mendengar gue menyebut namanya dia langsung ngangkat kepalanya lebih tinggi buat liat wajah gue.

"Rakel? " Ucap Bela keliatan kaget juga waktu tatapan kami bertemu, Bela lalu menatap tangan gue yang masih terulur di depannya.

Plak

"Gue bisa berdiri sendiri!" Ketusnya menepis tangan gue.

Gue menatap tangan gue lalu menatap Bela yang kini sudah berdiri. Anjing, batin gue.

"Lo gakpapa?" Tanya gue lagi basa basi.

"Jangan sok peduli, kalo gue kenapa-kenapa emangnya lo mau apa?!" Sarkasnya ngebuat gue diam.

"Ya gak ngapa-ngapain, lagian gue bukan sok peduli cuma formalitas aja" Balas gue dingin.

"Kalo gitu gue gak butuh formalitas lo! Udah minggir lo sana!" Dengus Bela mendorong gue buat menyingkir dari jalannya dan dengan buru-buru dia melangkah untuk pergi.

Bersamaan dengan Bela yang melewati gue sekelebat ingatan di mana Sean bilang kalau Bela terlibat dengan Elang dkk kembali terlintas di kepala gue.

"Bela tunggu!" Seru gue membuat tuh cewek berhenti dan menoleh dengan ekspresi nyolot yang sangat jelas.

"Apa lagi?!"

"Lo... Masih berurusan dengan Elang, Erpan, dan Rangga?" Tanya gue dan dapat gue lihat ekspresi nyolot Bela sesaat tergantikan dengan ekspresi kaget.

"Apa peduli lo?! Jangan sok peduli ya" Ketus Bela tapi walau begitu dapat gue dengar nada gugup dari ucapannya.

Dari gerak-gerik dan cara bicaranya gue udah dapat jawabannya, dia masih berurusan dengan tiga iblis itu.

"Gue saranin lo buat menjauh dari mereka, mereka itu berbahaya"  Ucap gue serius dan sekali lagi terlihat ekspresi tertegun dari Bela tapi ya hanya sesaat.

RELLAWAYWhere stories live. Discover now