Chapter 81

642 107 24
                                    


‧͙⁺˚*・༓☾RELLAWAY☽༓・*˚⁺‧͙

Zayan melilitkan sebuah kasa dari perut hingga ke bahu kirinya berulang kali hingga sebagian tubuhnya tertutupi kasa. Ia lalu beralih melilitkan kasa itu ke telapak tangannya dan jemarinya. Tubuhnya kini benar-benar di penuhi luka.

Hal ini selalu terjadi saat ia usai latihan fall Asleep, saat tidur ia tak merasakan apapun namun saat bangun tubuhnya sudah di penuhi luka. Awalnya hal itu menyiksa tapi sekarang Zayan malah tidak merasakan apapun.

Zayan melirik Mark yang menghampirinya sembari membawa segelas kopi untuk dirinya sendiri.

"... Gue bakal balik" Ucap Zayan memulai pembicaraan.

Mark menaikan satu alisnya lalu mengangkat bahunya acuh tak acuh.

"Ya baguslah, padahal gue lagi mikir gimana caranya ngusir lo" Ucap Mark membuat Zayan menatapnya dengan sorot yang mengatakan 'Jahat!'

Zayan lalu mendengus dan menarik nafas dalam.

"Paman sebelum gue balik ada yang mau gue tanyain" Ucap Zayan dan Mark hanya mangut-mangut sembari menyeruput kopinya.

Zayan tak langsung melanjutkan ucapannya, dia diam beberapa saat hingga akhirnya bersuara.

"... Ketentuan Era, siapa yang membuatnya?" Tanya Zayan itu membuat Mark terdiam seketika, tubuh Mark seolah membeku.

"Dulu... Gue pernah dengar Papa membicarakan soal ketentuan Era dengan seseorang melalui telponnya. Awalnya gue kira itu masalah pekerjaan tapi... Kemarin Rakel juga membahas tentang 'Era' dan 'Gen'. Ia bilang yang memberitahunya adalah Raja Generasi Kedua, Zacky Swist" Lanjut Zayan menjelaskan alasannya menanyakan hal itu.

Mark masih terdiam hingga akhirnya ia meletakkan kopinya lalu menghembuskan nafas gusar.

"Ketentuan Era yang utama adalah tidak boleh memberitahukan siapa pembuatnya" Mark menatap Zayan serius dan melihat ekspresi Mark Zayan tau... Walau ia memohon dan bersujud di hadapan Mark... Mark tetap tidak akan memberitahunya.

"... Tapi apa Paman tau siapa pembuatnya?" Tanya Zayan lagi dan kali ini Mark mengangguk tegas, jawaban Mark sudah cukup bagi Zayan.

"Begitu ya..."

"ah apa paman tau? Garagas ingin mengumpulkan orang-orang terkuat dari Gen sebelumnya, dia sudah mengumpul beberapa orang dari Gen kedua. Paman First Gen kan? Cepat atau lambat mereka pasti akan menemui Paman" tanya Zayan tadi sekaligus memberitahukan Mark tentang informasi yang ia ketahui.

"Hm... Begitu? Yah, terserah mereka sih. Palingan ntar mereka nyesel, tapi gimana lo tau kalo gue dari First Gen?" Mark balik bertanya ekspresinya berubah menjadi acuh tak acuh kembali.

"Ah itu gue nebak aja. Tapi paman Ketentuan Era bukannya mengatakan bahwa Gen sebelumnya tidak boleh bertarung dengan Gen sekarang? Itu artinya walau Garagas menyerang Paman gak boleh menyerang mereka balik, iyakan?"

Mark menatap Zayan lama, ia tau Zayan menyimpulkan sesuatu hanya dari sedikit informasi yang ia ketahui. Dan setiap kesimpulan yang Zayan buat selalu benar...

"Itu, bodo amat. Ketentuan Era gak berlaku di gue, kalo dia nyerang gue kenapa gue harus diam? Hanya karena sejarah gue di tiadakan bukan berarti gue bisa di remehkan. Lagi pula... Jika mereka masih punya otak, mereka gak aka mendatangi orang-orang dari First Gen" sarkas Mark yang membuat Zayan terdiam, tertegun.

"Raja... Gak aka bisa melawan dewa, itu hukum alam" Lanjut Mark tersenyum miring dan saat itu Zayan menyadari bahwa ia tak perlu khawatir lagi tentang Mark maupun ayahnya.

RELLAWAYWhere stories live. Discover now