Chapter 96

1.1K 138 107
                                    


‧͙⁺˚*・༓☾RELLAWAY☽༓・*˚⁺‧͙

"Zea apa yang kau maksud dengan hati-hati ke Rakel tadi? Apa kau memprediksi sesuatu?" Tanya Logan di angguki Lizea.

"Apa itu artinya Mackenzie mengincar Rakel sekarang?!" Tanya Logan lagi terdengar panik.

Lizea berhenti, ekspres wajahnya keliatan sangat tidak baik.

"Jika itu hanya Mackenzie, Rakel yang sekarang masih cukup bisa mengatasinya. Tapi ini lebih dari Mackenzie" ucap Lizea membuat Logan memiringkan kepalanya bingung.

"Apa maksudnya lebih dari Mackenzie?"

"Menurutmu siapa yang lebih kuat dari Mackenzie?" Lizea malah balik bertanya namun walau begitu Logan tetap memikirkan jawaban dari pertanyaan Lizea.

"Hm... Saat ini yang paling kuat menurut semua orang adalah Mackenzie karena keturunan Gabridipta yang cukup untuk Era ini di anggap tidak ada. Jadi siapa yang lebih kuat dari Mackenzie?" Logan mengulang pertanyaan yang sama tapi tak butuh waktu lama ekspresi kebingungannya tergantikan dengan ekspresi kaget bercampur khawatir.

"Zea, jangan bilang..." Logan semakin di buat terdiam kala melihat Lizea yang mengangguk.

"Kau dan diriku melihatnya langsung Logan, aura Rakel yang sebagian telah di selimuti awakened... Jika ada orang yang lebih berbahaya untuk Rakel selain Mackenzie saat ini, itu adalah... Penjaga ketentuan Era. Rakel... Akan bertemu penjaga ketentuan Era hari ini"

***

"Heh... Sepertinya di sini gak cuma satu pelanggar ketentuan Era yah"

Pria misterius itu lagi-lagi bersuara yang membuat tubuh gue yang kini berlutut di tanah membeku seketika, perasaan terancam yang gue rasain jadi bekali-kali lipat.

Ah... Aura gue rasanya mulai mendidih.

"Argh..." Gue meringis sembari menyentuh leher gue yang rasa seperti tercekik oleh aura gue sendiri, panas, sesak, sakit, semuanya gue rasain sekaligus.

Gue bener-bener gak bisa nafas!

"Heh, gila... Auramu saja sudah sangat berbahaya. Bagaimana bisa sampah kecil ini bisa terlewat begitu saja? Apa yang di lakukan Penjaga lainnya? Beruntunglah aku di sini, akan ku bersihkan sampah kecil ini..." Oceh pria itu dan sekarang gue mulai mendengar suara langkah kaki yang mendekat.

Gak...

Walau gue melakukan awakened di sini, gue gak akan bisa ngalahin orang ini. Gue harus lari... Ini terlalu berbahaya... Gue gak boleh ngelawan nih orang.

Gue harus perg—

"Gaahkhh!!! Eukhh!!" Rasa sakit di tubuh gue semakin menjadi saat pria itu semakin dekat dan aura gue mulai bergejolak untuk melakukan awakened.

Kali ini gue bener-bener gak bisa nafas, sialan. Gue mencoba meraup udara namun rasanya seperti di sekitar gue gak ada oksigen sama sekali.

Tubuh gue semakin dekat dengan tanah, gue udah gak bisa menahan tubuh gue untuk tetap tegap, pandangan gue juga mulai memburam.

Sial... Gue bakal melakuin awakened sekarang!

Tahan Rakel jangan ngelakuin awakened, lo harus bisa nahannya.

"Lepaskan, kau bisa mati jika menahannya" suara itu kembali terdengar namun tetap aja suaranya gak nenangin gue sama sekali!

Auranya yang terlalu hening ngebuat gue bener-bener ngerasain terancam.

Deg!

BLLLZZZ—

"Hentikan ini"

RELLAWAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang