Chapter 92

762 131 58
                                    

‧͙⁺˚*・༓☾RELLAWAY☽༓・*˚⁺‧͙

Langkah gue terhenti saat gue memasuki ruang makan, yang biasanya hanya akan ada dua orang yang menunggu gue di tambah Vincent dan pelayan lainnya tapi kali ini ada sekitar 8 orang yang duduk di meja makan.

Sorot bingung jelas tercetak di wajah gue, siapa mereka?

Gue membungkuk "Halo..." Sapa gue masih dalam keadaan bingung.

"Kemarilah" panggil Papa menunjuk kursi yang biasanya gue duduki.

Gue mengangguk lalu berjalan pelan ke arah kursi itu dengan senyum yang tak pernah pudar, semua orang menatap gue sekarang dan satu-satunya orang yang menarik perhatian gue adalah bocah yang menatap gue kesal.

Ah dia bocah tadi

Gue lalu beralih menatap empat orang dewasa selain Papa dan Alden, yang kayaknya pasangan suami istri. Dan entah kenapa gue ngerasa istrinya agak mirip ama Papa.

Gue menatap salah satu wanita itu yang menatap gue dingin persis seperti tatapan Papa, dan yang satunya lagi hanya memasang ekspresi santai yang terkesan anggun.

Hehh... Siapa mereka ? Apa klien Papa? Cantik banget... Tapi auranya ngebuat gue tertekan. Rasanya deja vu deh kayak berhadapan dengan... Tunggu...

Gue menatap keduanya bergantian, dua cewek mirip Papa, auranya juga mirip?! Wait.... Jangan bilang mereka...

KAKAK PAPA?!

Eeh?!! Tanggal berapa sekarang?! Memang setiap bulannya Gabridipta mengadakan makan bersama tapi... Apa hari ini harinya? Shit...

Kenapa gue harus di sini sekarang?!

Cewe yang ekspresinya dingin itu kakak pertama Papa namanya Marianne Jodie Gabridipta, ya layaknya anak pertama perempuan dia tegas banget.

Lalu yang satunya lagi namanya Johanna Roxanne Gabridipta, ya dia keliatan lembut sih tapi kalo soal nyindir beuhh!!! Nyinyir banget.

Dan hubungan gue ama ni dua saudara Papa gak baik sama sekali, di kehidupan pertama karena mereka gak suka sama Mama gue jadi sering bertengkar ama mereka.

Di kehidupan kedua gue, karena aura mereka mirip sama Papa dan gue juga anak yang manja mereka gak suka ama gue.

Lalu di kehidupan ini.... Tai lah. Senyum aja dulu.

"Halo, Saya Rakel Orrion murid dari Tuan Aston" Sapa gue memperkenalkan diri.

"Rakel Orrion? Murid?... Hmm aku tidak pernah tau murid bisa ikut dalam sarapan keluarga" Ucap Bibi Johanna atau biasa di panggil Anna, menatap gue dengan senyum manisnya. Tapi dari kata-katanya kedengeran jelas dia nyindir gue.

"Aku masih ada urusan dengannya, jadi dia akan tetap di sini hari ini" Balas Papa.

"Wajah anak ini mengingatkanku pada seseorang" Saut bibi Marianne menopang dagunya dan menatap gue lama, gue mah cuma senyum doang walau aslinya ketar ketir.

Papa mungkin nyeremin, tapi dua kakak perempuannya ini entah kenapa jauh lebih nyeremin dari papa. Mereka kayak Ratu Iblis.

"Hentikan kakak, lebih baik kita mulai makan" ucap Papa membuat dua wanita itu mendengus.

Dan di sinilah... Acting gue di mulai

"Kakak? Wah! Guru punya kakak yang cantik-cantik ya, senang bertemu dengan kalian hehehehe" puji gue menyengir lebar sedangkan mereka semua hanya berekspresi datar, terutama papa yang mendelik.

"Cantik? Mereka tidak cantik... jangan bicara omong kosong dan mulailah makan makananmu" Ucap Papa membuat gue melotot, gue langsung ngeliat ke arah dua wanita itu yang satu tetap tersenyum namun gue bisa melihat urat di pelipisnya yang menonjol keluar dan yang satu lagi memgepalkan tangannya dapat gue lihat tatapan yang seperti sengatan listrik dari keduanya terarah pada Papa namun Papa memilih mengabaikannya dengan mulai makan.

RELLAWAYWhere stories live. Discover now