Chapter 44

727 98 4
                                    


‧͙⁺˚*・༓☾RELLAWAY☽༓・*˚⁺‧͙

Rahel dan Dayen berlari mengikuti jejak Rakel tadi hingga sampailah mereka di sebuah tempat hiburan malam.

Rahel dan Dayen berhenti sejenak di depan bangunan itu, agak ragu juga apa benar Rakel memasuki bangunan itu. Namun di sisi lain Rahel juga merasa sangat ingin memasuki bangunan itu.

Rahel menarik nafas dalam lalu berlari memasuki bangunan itu di ikuti Dayen di belakangnya.

Kala sampai di sebuah lorong yang di penuhi pintu Rahel menoleh ke sana kemari karena jalannya di bagi menjadi dua arah, kiri dan kanan.

"Rahel di sana" Ucap Dayen menunjuk sebuah pintu paling ujung yang terbuka dan terdapat beberapa orang di depan pintu itu.

Tanpa basa basi lagi Rahel langsung berlari ke arah kamar itu, ia menerobos begitu saja orang-orang yang berada di depan pintu itu untuk memasuki kamar itu.

"Rakel!" Teriak Rahel dan saat ia berada di dalam ruangan itu, Rahel langsung membeku di tempat.

"Apa yang...terjadi?" Suara Rahel hampir tak terdengar saat ia menatap isi ruangan itu.

"Di mana Rakel?" Gumam Rahel menatap satu-satu remaja yang ada di ruangan itu namun ia tak menemukan sang adik di antara orang-orang itu.

"Lo siapa hah?! Nyelonong aja!" Sewot salah satu dari mereka yang hanya di abaikan oleh Rahel.

"Rahel mungkin Rakel gak ada di kamar ini" Ucap Dayen menepuk bahu Rahel, dan tak berselang satu detik Dayen menepuk bahu Rahel pria itu langsung berlari ke luar dan membuka satu persatu pintu kamar di lorong itu.

Namun nihil, Rahel tak menemukan adiknya di kamar-kamar itu. Rakel tidak ada di sana....

Ekspresi Rahel tertegun seketika dengan tatapan kosong, pikirannya kembali terlempar saat Rakel lari dan hilang dari pandangannya beberapa waktu lalu.

Rahel tidak tau tapi tiba-tiba saja ia merasa seperti melepas sesuatu, seolah ia telah kehilangan sesuatu.

Bahkan saat Rahel melihat punggung Rakel yang berlari meninggalkannya tadi, ia merasa ia tak akan pernah melihat punggung itu lagi.

Kenapa? Kenapa perasaan ini tiba-tiba hinggap di dirinya?

Putus asa? Apa Rahel sekarang tengah putus asa?

"Rahel hosh hosh apa Rakel ketemu?" Tanya Dayen ngos-ngosan ya ia tertinggal cukup jauh dari Rahel tadi karena pria itu sangat cepat.

Rahel menggeleng pelan sebagai jawaban dengan tatapan yang masih kosong. Melihat ekspresi Rahel, mata Dayen melebar sesaat lalu ia mengangkat tangannya menyentuh bahu pria itu.

"Mungkin dia gak masuk ke sini, ayo kita cari ketempat lain" Ajak Dayen yang langsung membuat tatapan kosong Rahel hilang, Rahel menatapnya sembari mengangguk tegas.

Dan keduanya kembali lagi berlari keluar dari tempat hiburan malam itu untuk mencari Rakel yang entah pergi kemana.

"Mungkin dia ke gang sana!" Ucap Dayen berlari menuju sebuah gang di ikuti oleh Rahel.

Setiap ucapan yang Dayen bicarakan entah kenapa terdengar samar di telinga Rahel, sembari berlari otaknya entah kenapa mulai memutar saat saat di mana ia menghabiskan waktunya bersama Rakel ketika anak itu masih kecil.

Adiknya yang kesenangan setelah di buat meja lipat, adiknya yang menangis karena jatuh dari sepeda, adiknya yang selalu bersembunyi di balik tubuhnya kala bertemu orang asing, dan adiknya yang selalu tersenyum lebar ke arahnya.

RELLAWAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang