Aura gue yang hampir meledak seketika kembali tenang saat suara lain terdengar. Gue segera meraup udara dengan rakus lalu mengangkat kepala gue dengan nafas tersengal-sengal dan saat gue mengangkat kepala gue, gue melihat sosok bertubuh ramping yang kini berdiri di depan gue. Siapa?

"Apa yang kau coba lakukan pada anak sekecil ini?" Tanya sosok itu, dia memakai jubah jadi gue gak tau dia siapa tapi kayaknya dia cewek kalau di dengar dari suara dan perawakannya.

Cewek ini sama kayak cowok tadi, auranya tenang tanpa gejolak seperti kebanyakan aura yang gue lihat tapi... Auranya gak ngebuat gue terancam sama sekali. Siapa cewek ini?

"Kau?.... Jangan ikut campur, Aku hanya menjalankan tugasku. Anak itu memiliki awakened di dirinya" Saat Pria tadi bersuara tubuh gue kembali menegang dan darah gue terasa berdesir.

"Tugas? Apa maksudmu tugas untuk menjaga kemutlakan tulisan bodoh itu?" Sarkas cewek itu ngebuat gue diam membeku, apa... Dia menghina ketentuan Era?

"Jaga ucapanmu, kau yang tidak menyetujui ketentuan Era sudah cukup membuat dirimu menjadi musuh Penjaga ketentuan Era. Jika kau mencoba menghinanya, kau tau akibatnya" Ucap pria itu.

Gue menatap keduanya bergantian, sebenarnya apa yang mereka bicarakan sekarang? Apa gue gakpapa ada di sini?

"Terserahlah, lepaskan anak ini" gue bernafas lega saat nih cewek memilih gak memperpanjang urusan tentang ketentuan Era. Entah kenapa gue merasa terancam kalau gue mendengar lebih jauh debatan mereka soal ketentuan Era.

"Ini salah satu ketentuan Era, orang yang tidak ada hubungannya sama sekali dalam hal ini seperti dirimu jangan ikut campur. Aku harus memusnahkan bocah pelanggar ketentuan Era ini, jadi menyingkirlah.... Violet Halley"

Tubuh gue membeku di tempat saat nama yang terdengar familiar untuk gue di sebut oleh pria itu. Apa maksudnya? Apa gue gak salah dengar? Pria itu menyebutkan nama... Violet kan?

"Ketentuan Era mengatakan 'Era saat ini tidak boleh melakukan awakened kecuali orang-orang dari Era pertama dan... Keturunannya' anak ini... Keturunan dari orang yang menciptakan awakened, jadi kau tidak berhak memusnahkannya. Jika kau melakukannya, kaulah yang melanggar ketentuan Era... Derek Arnold" balas tuh cewek membuat pria yang di sebut 'Derek' itu tersentak, dia langsung menatap gue.

Dan saat itu tubuh gue langsung merinding.

"Mustahil..."

"Tidak ada yang mustahil, tidakkah kau mengenali aura anak ini mirip dengannya? Dia adalah anaknya... Dia di takdirkan memiliki awakened, jadi... Menjauhlah" Ucap tuh cewek lagi penuh dengan penekanan.

Pria itu diam beberapa saat menatap cewek itu lalu menatap gue, selang beberapa menit ia menghela nafas.

"Aku akan melepaskannya kali ini, tapi jika terbukti dia bukan anak dari sang Dewa perang... Aku akan datang lagi untuk membunuhnya" Ucap Derek melirik gue tajam dan kembali menatap cewek di depan gue.

Dia mendengus lalu berbalik dan berjalan pergi dengan langkah lebar, saat itu gue langsung menghembuskan nafas lega tanpa gue sadari.

Udara di sekitar gue rasanya lebih bersih waktu dia pergi. Hah... Selamat.

Tapi...

Gue kembali menatap cewek tadi.

... Apa dia benar-benar Violet?

"Anu permisi—

Mulut gue langsung tertutup saat tuh cewek menoleh, rambut hitam panjang berkilau bagaikan langit malam yang di penuhi bintang, mata cerah bagaikan berlian, gue rasa... Gue tau dia siapa... Sama seperti saat melihatnya di laptop Daf, gue sekarang benar-benar di buat membeku akan pesona dan kecantikannya.

RELLAWAYWhere stories live. Discover now