Gue kembali menatap Jed tajam lalu membalas ucapannya.

"Gue milik diri gue sendiri" ucap gue.

Jed tertawa pelan "Pffthh ya terserahlah, ayo kita mulai Ujiannya~" ucapnya berjalan mendekat membuat gue seketika terkejut

"Gue gak pernah setuju-

"Mulai" Jed memotong ucapan gue dan gak sampai satu detik ia yang tadi berada 8 menter di depan gue kini sudah berada tepat di hadapan gue.

BUGH!

Tubuh gue terseret mundur usai terkena serangan Jed, beruntungnya gue bisa menahannya dengan kedua tangan gue.

"Hm... Gak buruk, sekarang lo udah bisa nangkis ya padahal sebelumnya lo cuma bisa lari" ucapnya.

Gue berdecak, gue gak lagi di posisi yang bisa ngelawan ni orang! Siapapun itu gue percaya bisa melawannya kecuali nih orang!

"Hentikan ini Jed" perintah gue membuat Jed tertegun beberapa saat lalu menggeleng-gelengkan kepalanya dengan tawa kecil.

"Hm? Pffth, Rakel..., Aura pemimpin lo gak akan berpengaruh di gue karena kita sama-sama seorang pemimpin walau tanpa pengikut, iyakan?" Jed tiba-tiba berada tepat di hadapan gue, menyentuh bahu gue sembari berbisik di telinga gue.

"Apa mak-

Lagi-lagi gue gak di kasih kesempatan bertanya, Jed mencekram kerah baju gue.

Grep!

Memutar tubuhnya membelakangi gue sembari mengangkat tubuh gue, lalu membanting gue ke jalanan beton itu.

BRAKKKHHH

Akh! Gue meringis tertahan, sakit banget sialan.

"Jangan lengah kita masih di tengah ujian" ucap Jed menatap gue yang kini terbaring telentang.

Memangnya karena siapa gue lengah?!

Gue menggertakan gigi gue kesal "Lo-

"Rakel, apa tujuan lo?" Lagi-lagi Jed memotong ucapan gue, tangannya sudah siap di udara untuk menghantam wajah gue.

BUGH!

Hidung gue rasanya patah.

"Apa yang ingin lo capai?" Tanya Jed lagi, mengangkat tubuh gue dan membanting gue ke sebuah tokoh yang menghancurkan bagian depan tokoh itu.

BRAKH!

Bajingan, kalo di minta ganti rugi gimana?!

"Lo sudah sejauh ini, sebenarnya apa yang ngebuat lo rela melakukan banyak hal untuk sampai di titik ini?" Tanya Jed berjalan mendekati gue.

Apa yang ngebuat gue sampai sejauh ini...? Kalo di tanya begini jelas jawaban gue adalah karena gue tau apa yang terjadi di...

Masa "...depan..." Jawan gue lirih

"Huh?" Jed mengernyit, ya mungkin karena ucapan gue kurang jelas, gue mengangkat kepala gue sedikit.

"Masa depan..." Desis gue dan fue lihat keterkejutan dari tatapan Jed tapi tak lama.

Jed menyeringai "Masa depan apa yang lo inginkan?"

"... Masa depan di mana orang kayak lo gak ada" Jawab gue langsung berdiri dan melesat ke hadapannya.

GREP!!

Gue menjepit leher Jed dengan lengan gue lalu mendorong tubuhnya dengan kuat hingga terpelanting dan menabrak sebuah gerobak di depan sebuah toko.

RELLAWAYWhere stories live. Discover now