Tubuh gue membeku saat merasakan aura ketiganya yang jauh di belakang gue. Ingatan di mana mereka menyiksa gue kembali berputar di kepala gue bagaikan kaset rusak, terus terulang-ulang. 

"Ah jadi dia? Pahlawan kesiangan yang rela ngorbanin dirinya buat cewek murahan kayak dia?" Hina Elang di saut oleh tawa seluruh anggota Valcer.

Tap...

Tap...

Tap...

Langkah kaki yang terdengar mendekati gue membuat tubuh gue semakin tegang, rasanya gue gak bisa gerak sama sekali. Tubuh gue terasa berat!

Sial! Sial! Sial! Apa sesulit ini ngelawan rasa takut?! Kalo gini gue gak akan bisa... Berkembang.

BOOM!

Suara ledakan terdengar sangat keras di kepala gue saat tiga pasang kaki kini sudah berdiri di hadapan gue. 

Tubuh gue semakin membeku, dan saking tegangnya tubuh gue sampai bergetar. Gue terus menunduk memandangi kaki mereka. Sial... Gue gak bisa...

"Hm? Rasanya gue pernah liat muka ni anak...ah! Dia pecundang di midnight fancy itukan?!"

"Lah iya! Pfffthahahaha ni pecundang yang mau ngelawan kita?! Kalo gini mah easy!"

"Dia gak akan kaburkan kali ini? Hahahahahhaa"

Gelak tawa menghina memenuhi telinga gue. Gimana gue bisa dengan percaya diri nantang mereka bertiga tadi yah? Kenapa gue goblok banget... Gue masih belum siap.

"Jadi kita mulai sekarang?" Elang bertanya mungkin kepada LV.

"Yeah... Mulailah~"

Tunggu... Tunggu dulu... Gue belum siap...

"Haha, mati lo sekarang~"

Nafas gue semakin tercekat saat gue melihat kaki mereka mulai melangkah mendekati gue.

"STOP! BERHENTI DULU!" Gue tersentak dan langsung menoleh ke arah kerumunan anggota Valcer sekarang yang lagi menonton kami dan perhatian gue langsung tertuju pada Bela yang mengangkat tangannya.

"Cewek sialan berani-beraninya lo ngehentiin kita" Elang berdesis marah dengan tatapan tajam ke Bela yah dari tatapannya dpaat gue simpulin dia marah banget ke Bela.

"Ekhem dengerin gue dulu. Kalian serius cuma begini doang? Kalo gini aja gak seru!" Ucap Bela membuat banyak tanda tanya di kepala seluruh anggota Valcer bahkan gue sendiri juga kebingungan.

"Apa maksudnya?" LV bertanya terlihat tertarik dengan ucapan Bela.

"Bukannya lebih seru kalo pertarungan ini di lihat lebih banyak orang?" Bela tersenyum miring.

"Hm?" LV berpikir sejenak lalu mengangguk "Yah lo benar tapi Kita gak punya waktu buat ngumpulin orang-orang. Segini aja udah cukup"

"Pffthhh kenapa harus ngumpulin sih? Lakukan siaran langsung dan semua orang akan langsung berkumpul dalam sekejap" Bela terkekeh dan di akhiri dengan senyum miringnya.

Gue tertegun mendengar ucapan Bela. Siaran langsung... Sebenarnya apa yang di pikirin Bela?

"siaran langsung?" beo LV lalu ia tersenyum "ide bagus, ayo lakukan siaran langsung semuanya..."

Bela ikut tersenyum saat LV setuju dengan idenya.

"Kalau begitu kalian boleh gunain akun gue, pengikut gue banyak. Dan gue juga udah buat siaran yang menghebohkan tadi jadi kalo gue ngelakuin siaran lagi semuanya akan berkumpul dalam sekejap" Ucap Bela menatap LV dengan seringaian yang membuat LV mendecih dan terkekeh pelan melihatnya.

RELLAWAYDonde viven las historias. Descúbrelo ahora