***

"So, you want me to find your little brother's position now?" Tanya Jed dengan satu alis terangkat sembari meminum teh hijau di tangannya.

Dengan tatapan datar Rahel mengangguk, sejujurnya hal ini menjatuhkan harga dirinya. Meminta bantuan pada orang yang ia benci? Ah, sungguh harga diri Rahel seolah terinjak-injak.

Dendamnya pada Jed belum hilang karena pria itu sudah membuat adiknya sampai sujud. Namun demi keselamatan Rakel... Rahel rela mengorbankan harga dirinya sendiri.

"Kenapa gue harus?"

Rahel mencekram celananya sendiri "Gue mohon bantu gue..."

Jed menatap Rahel yang menunduk memohon padanya lalu seringai-an licik muncul di bibirnya.

"Gue sih bisa, mudah banget malah, mencari lokasi para Hering itu adalah hal yang mudah" ucap Jed membuat Rahel langsung menatapnya "Tapi...sayangnya gue gak mau bantu lo" sambung Jed tersenyum miring.

Rahel melotot tak terima namun ia tetap diam dan menatap Lyan, memberikan kode bahwa ini waktunya anak itu yang bersuara.

"Jed, This is my order. Find Rakel's location" Lyan yang sedari tadi diam berdiri di belakang Rahel kini bersuara, dan tentu saja jika itu Lyan Jed tidak bisa menolaknya karena tidak hanya untuk Garagas Jed juga mengabdikan hidupnya untuk Mackenzie.

Rahel melirik Lyan lalu kembali menatap Jed menunggu respon pria itu.

"Ah...It's not easy, Lyan. LG bisa ngebunuh gue kalo dia tau, lo kejam banget ama gue" Ucap Jed tersenyum dengan mata yang ikut tersenyum untuk terlihat menyedihkan, namun sudah jelas itu senyum palsu dan tidak memiliki pengaruh apapun pada Lyan.

"Find Rakel's location..." Ulang Lyan penuh penekanan.

Jed mendengus "Baiklah, tapi tiga hari. Gue bakal memberitahu kalian dalam tiga hari" Jed kembali tersenyum sembari mengacungkan tiga jari tangannya.

"Apa selama itu?" Tanya Rahel heran.

"Nggak sih...gue cuma pengen ngasih tau setelah tiga hari" mendengar itu Rahel langsung berdiri dan menarik kerah baju Jed.

"Apa maksud lo? Tiga hari? Lo mau bunuh adek gue hah?!"

"Anggap aja ini ujian bertahan hidup, jika dalam tiga hari Rakel belum balik juga gue bakal ngasih tau lo lokasinya. Dan kalaupun dia udah ketemu dan masih hidup gue yang bakal bunuh dia. Jadi berharap lah dia bisa kembali sebelum tiga hari" ucap Jed tersenyum miring dan hal itu membuat emosi Rahel semakin tersulur ia menguatkan cengkramannya pada kerah baju Jed namun bukannya merasa sakit karena tercekik Jed malah terkekeh.

"Pffthh, lepasin tangan lo atau bukannya dengan Valcer lo malah bakal perang dengan Garagas" Ancam Jed kini ekspresinya berubah serius.

"Rahel lepaskan Jed, kondisi sekarang gak memungkinkan kita untuk melawan dua raja sekaligus" Ucap Lyan.

Rahel diam beberapa saat lalu menyentak tangannya melepaskan cengkramannya dari kerah baju Jed sembari mengumpat kesal.

"Sialan!" Umpat Rahel berbalik sembari melangkah cepat pergi dari sana. Lyan menatap kepergian Rahel lalu kembali menatap Jed.

"Jed, kami gak punya waktu untuk nunggu sampai 3 hari. Rakel dalam bahaya sekarang. Lo sendiri yang bilang kalau Valcer itu jauh lebih berbahaya dari Twoll kan?" ucap Lyan dingin.

Jed mengangguk "I know, that's why that boy will definitely come back either today or tomorrow" Ujar Jed mengangkat bahunya singkat.

Lyan menautkan alisnya "Kenapa lo seyakin itu?"

RELLAWAYWhere stories live. Discover now