65 - Perkataan Alessa

22.7K 2.6K 592
                                    

Wkwk, gimana double part nya? Gak bohong kan aku?:v

Nah, sesuai apa yang udah aku jelasin di part sebelumnya, sekarang di part ini aku bakal minta bayaran supaya aku up part baru lagi besok

400 vote + 450 komen, bisa?

Btw, reaksi kalian liat Argan up lagi apa?

Tim gercep apa nanti aja?

Kalian baca ini jam berapa?

Ah ya, aku Citra, salam kenal dari Bogor-! Kalian?

Btw, kasih tau aku lagi ya kalau ada typo disini, part ini belum aku edit soalnya, takut kemaleman...

Selamat membaca ❤

























Argan melonggarkan dasi yang terasa begitu mencekik lehernya. Cowok itu membuka dua kancing teratas seragamnya kemudian mengipasi dirinya dengan topi yang baru saja di lepasnya.

Hari ini seluruh anggota Aligator di sekolah mengikuti acara apel pagi tanpa terkecuali, termasuk Argan si pemegang kendali atas perkumpulan tersebut. Bukan tanpa sebab, tapi semua ini adalah perintah dari Bu Lulu yang ingin agar tidak satupun dari anak-anak Aligator yang membolos lagi ketika upacara.

Selain itu, ternyata ketika kepala sekolah memberikan amanat, beliau juga mengucapkan terimakasih kepada anak-anak Aligator dan semua panitia acara yang sudah membantu berjalannya acara hingga selesai pada seminggu hari kemarin. Walaupun terjadi beberapa kejadian tak terduga, tapi kepala sekolah tidak banyak mengungkapkan kesalahan anak Aligator dan lebih memilih untuk mengatakan jika Axel dan Gav sudah ditangani oleh sekolah mereka masing-masing.

"Hampir dua tahun gue sekolah disini, ini kali ke sembilan perdana gue ikut upacara lagi," cetus Agam sambil mengipasi dirinya sendiri.

"Gue sebelas," kata Rega.

"Gue delapan kali," tambah Danu.

"Lo berapa, Rom?" Tanya Agam pada Romy yang meneguk es teh manisnya tanpa banyak bicara.

"Hah gue? Sepuluh kali," jawab cowok itu sejenak lalu kembali meneguk minumannya.

"Berapa, Nji?" Agam bertanya pada Panji yang nampak santai-santai saja.

"Dua puluh," jawabnya santai.

Agam menggeleng takjub, "yang rajin mah beda, lo berapa, Daf?"

"Lima kali," jawab Dafa.

"Tanya juga ke Pak ketu kita dong, takjub nanti lo pada," celetuk Danu.

"Oh iye juga, lo berapa, Gan?" Tanya Romy.

Argan mengangkat tangannya untuk menunjukkan kelima jarinya. Dan benar saja, teman-teman cowok itu langsung menggeleng sangat takjub pada Argan.

"Dafa yang belum setahun disini aja udah lima kali, Gan. Lah elo dua tahun sekolah disini baru ikut upacara lima kali doang? Bengek gue," Romy tertawa, mengingat jika sejak dulu pekerjaan Argan di setiap hari senin itu adalah datang terlambat dan menyelundup masuk lewat pintu belakang.

"Baliknya ngumpul kagak?" Ajak Danu.

"Senin depan kita PAS bego, ngumpul mulu, asah otak aja di rumah," Agam menoyor temannya itu.

"Yaelah, harus banget Senin depan? Kita baru beres festival ultah yayasan woi! Ngebut amat udah mau ulangan aja," Romy menyenderkan tubuhnya malas.

ARGAN [END]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora