56 - Perubahan Sikap

42.3K 3.7K 1.2K
                                    

PS: Tag aku (ig) jika kalian post sesuatu dari bagian ceritaku.

WKWK SERIUS AKU PGN NGAKAK TERUS TIAP MAU UP:V

Gimana-gimana? Udah ada yang bangun jam segini? :v

Reaksi kalian liat Argan up gimana?

Kalian dalam mode apa waktu liat notif Argan muncul?

Ini hadiah buat kalian wkwkwk karena di part sebelumnya kalian banyak vote+komen, aku jadi semangat ngetik lanjutannya walaupun terlampau ngaret😹

Ayo gais bantu share Argan ya ke teman-teman kalian dan yang lainnya...

Vote & komennya jangan lupa oke? Siapa tau aku kasih cepet buat selanjutnya wkwkwk

Selamat membaca❤



























































"Jadi kalian udah pacaran?" Tanya Clara antusias. Wajahnya terlihat riang saat Lara menceritakan kejadian saat Argan menembaknya disekolah tadi.

"Iya." Lara menjawab pelan dengan pipi bersemu malu.

"HUAAA! YA AMPUN AKHIRNYA DIA GAK AKAN GANGGUIN ARA LAGI!" Clara menjerit tak tahan saking senangnya.

Lara meringis sekaligus bertambah malu mendengarnya. Apalagi cowok yang tengah menjadi bahan perbincangan mereka itu sekarang tengah bermain PS di ruang tengah bersama Roy.

"ROY! ARGAN UDAH PACARAN TAU SAMA LARA!" Clara berteriak memberitahu Roy.

Detik selanjutnya setelah teriakan Clara, suara benda yang dibanting kasar langsung terdengar.

"WOI ANJING! LO JADIAN KAGA NGASIH TAU GUE!" Roy menarik kerah seragam Argan yang dibalas si empunya dengan tatapan menghunus yang datar.

Ditepisnya tangan Roy dari kerah seragamnya lalu memfokuskan diri pada permainan yang sedang ia mainkan.

"Parah lo! Ini yang lo bilang sahabat?! Halah eek kucing, masalah ginian aja lo gak ngasih tau gue, gimana mau dibilang sahabat?" Roy mencibir sinis. Cowok itu mengambil stick konsel yang tadi ia lempar lalu melanjutkan permainannya.

"Yang ngakuin lo sahabat siapa si? Gue gak ada pernah bilang." Argan mengedikkan bahunya.

"MINGGAT GAK LO DARI RUMAH GUE?!" Usir Roy dengan tangan yang menunjuk pintu keluar rumahnya.

"Harga rumah lo berapa?" Argan bertanya tiba-tiba yang terdengar tidak nyambung ditelinga Roy.

"Ngapain lo nanya harga rumah gue berapa?!" Roy bertanya sensi.

"Mau gue beli, biar nanti lo yang gue usir." Jawab Argan dengan santai.

"Lo tau monyet gak, Gan?"

"Tau, yang satu spesies sama lo 'kan?"

"MONYET!"

Clara menggelengkan kepalanya melihat serta mendengar tingkah kedua cowok itu. Sejak dulu Argan dan Roy memang tidak pernah bisa duduk tenang dalam satu tempat yang sama. Pasti saja ada sesuatu yang akan mereka ributkan hingga berakhir dengan umpatan-umpatan kekesalan keduanya. Dan semua keributan itu pasti dimulai oleh Roy dan akan diakhiri oleh Roy pula. Jadi ibaratkan Roy yang membakar tapi, cowok itu sendiri yang terbakar.

"Mereka emang selalu gitu ya?" Tanya Lara.

Clara menganggukkan kepalanya dengan miris, "iya, bukan hal baru lagi."

ARGAN [END]Kde žijí příběhy. Začni objevovat