61 - Party

28.2K 3.4K 866
                                    

Kangen siapa?

Di sini, aku cuma mau bilang kalau part ini panjangggggg bangetttttttttttttttt, tapi boong:v

HAHAHA

Canda gais:v

Aku bakal kasih kalian double up, tapi kalian harus bayar aku dengan 700 komen + 500 bintang hari ini juga, gimana ni? Sanggup?

Kalau gak tercapai hari ini ya gpp si, tapi palingan up part selanjutnya aku pending lagi hahahaha:v

700 komen + 500 vote ya gais, siap?

Kalau begitu, dimulai dari....

ABSEN KOTA ASAL DULU YUK-!

Selamat membaca bee❤

(Part ini gak aku edit, jadi kasih tau kalau ada yang typo atau lainnya ya)






































"Gimana rasanya pacaran sama kapten Aligator, Ra?" Tanya Karen seraya menata rambut Dita.

"Ya gitu... " Lara menjawab malu. Gadis itu mengulum bibirnya.

"Gak asik nih. Cerita dong, Ra. Kita 'kan juga kepooo," Intan mendesak sambil fokus memoles wajah Lara dengan riasan tipis make-up.

"Gue yakin, si Argan pasti masih suka ketus, terus galak 'kan ke lo? Ngaku aja Ra," timpal Dita dengan sok tahunya.

"Julid terossss!" Seloroh Intan sambil geleng-geleng kepala.

"Nethink mulu hidup lo, Dit, heran gue," Karen mencibir.

"Ya 'kan siapa tau aja. Lagian lo kayak gak tau aja waktu belum jadian, si Argan sekasar apa sama Lara. Di buat nangis terossss," Dita meniru gaya bicara Intan di akhir kalimatnya.

"Argan gak gitu kok, sekarang. Sikapnya malah jadi beda banget," Lara menyanggah.

"Jangan di ceritain gimana sikapnya Argan sekarang, Ra. Takut jadi rusuh nanti rumah gue," celetuk Karen mewanti-wanti.

"Dih, kok lo tau, Ren?" Intan memicingkan matanya.

"Gue gudang curhatnya Lara." Karen menepuk dadanya dengan bangga.

Intan melotot pada Karen, "kok lo gak cerita juga sama gue sih, Ra?"

"Lo ngomong sama Lara, tapi matanya malah lihat gue," Karen mencibir.

Intan mendengus. Gadis itu mengambil sesuatu di dalam kotak make-up nya, "mau pakai bulu mata gak, Ra?" tawarnya pada Lara.

Lara menggeleng cepat, "enggak mau. Kayak mau kemana aja pake bulu mata palsu segala,"

"Ren, Dit, lo berdu—"

"Gue juga gak mau." Kedua gadis itu menolak cepat.

Intan mendengus. Gadis dengan penampilan yang sudah rapih itu berganti mencari benda lain di dalam kotak yang dibawanya untuk membantu memoles wajah teman-temannya.

Intan itu memang pandai dalam hal merias wajah. Jadi, dengan senang hati gadis itu membantu merias wajah ketiga temannya.

"Itu apa?" Tanya Lara saat Intan mengeluarkan dua benda lain.

"Ini maskara, kalau yang ini eyeliner. Harus pake, maksa gue." Tekan Intan tak mau dibantah. Gadis itu berkacak pinggang.

Lara yang asal muasalnya memang tidak begitu paham mengenai peralatan make-up dan kawan-kawannya, hanya menghela nafas. Gadis itu membiarkan saja Intan memoles bulu matanya dengan maskara, kata Intan itu berfungsi agar bulu mata Lara terlihat lentik.

ARGAN [END]Where stories live. Discover now