9 - Hubungan?

66.8K 5.1K 193
                                    

"Disini aja, Gan!" Ucap Lara saat motor Argan melewati gang kecil menuju sekolahnya. Bisa dibilang itu adalah jalan pintas menuju sekolah melalui pintu belakang sekolah.

Argan menghentikan motornya lalu menoleh pada Lara yang sudah turun dari motornya. Ia mengangkat sebelah alisnya.

"Gue gak mau anak sekolah liat. Nanti mereka salah paham." Ucap Lara paham akan cowok itu yang bertanya melalui isyarat alisnya.

"Kaki lo?" Tanya Argan.

Lara melihat Kakinya, "Udah gak apa-apa, tapi gue masih harus pake kruk sampe minggu depan.

"Bisa jalan?"

"Bisa, walaupun masih agak sakit kalo dua-duanya dipake bertumpu,"

"Kapan check-up lagi?"

"Minggu depan juga,"

"Nanti gue anter."

"Gak usah, gue bisa--"

"Gue gak terima penolakan." Ucap Argan tegas lalu langsung melajukan motornya meninggalkan Lara yang terdiam disana.

"Kok gue jadi deg-degan gini, sih?"

🍃🍃🍃

"Oke, anak-anak, waktu sudah habis, jadi cepat kumpulkan jawaban kalian pada ketua kelas." Ucap Bu Diah sambil membereskan buku yang dibawanya.

"Ketua kelas disini siapa?" Tanya nya sebelum pergi.

"Saya, Bu," Arina selaku ketua kelas di kelas 11 IPS-2 itu mengangkat tangannya.

"Jika semuanya sudah selesai, kumpulkan secepatnya. Saya ingin sebelum jam istirahat, semua jawaban kalian sudah ada di meja Saya." Kata Bu Diah lalu pergi dari kelas.

Arina mengangguk lalu mulai mengambil kertas jawaban yang disodorkan oleh teman-temannya.

"Gan, woii! Nomor 8 apaan?!" Teriak Agam heboh.

Argan menyerahkan kertas yang berisi jawabannya pada Agam yang langsung disambut heboh Rega, Romy,  dan Danu. Panji? Cowok itu sudah menyalin jawaban Argan lebih dulu dari yang lainnya.

"Cepetan woii! Kertasnya mau gue kumpulin ke Bu Diah!" Teriak Arina dengan keras di depan kelas.

"Anjir! Gue baru nomor 7! Mana jawabannya panjang lagi!" Umpat Danu pelan.

"Rom, Rom, bantuin Rom!" Kata Rega.

"Bantuin apaan?! Ini aja gue nyontek!" Dengus Romy.

"Urus si Arina dulu noh! Jawaban lo gue tulisin sini!" Ujar Rega kesal karena Arina yang terus berkoar agar jawaban mereka segera dikumpulkan.

Masalahnya, ulangan yang tadi dikerjakan oleh mereka adalah untuk mengambil nilai harian di raport dan tentunya untuk menutupi jika nanti nilai ulangan semester mereka yang kecil. Jadi nilai ini sangat penting bagi mereka.

Romy akhirnya meletakkan bolpoin yang dipegangnya lalu berjalan ke arah Arina yang masih berkoar tidak jelas. Di sisi lain Rega yang sudah selesai dengan jawabannya segera mengambil alih kertas Romy lalu mulai melanjutkan menyalin jawaban dari kertas Argan pada kertas cowok itu.

"Berisik, tau gak?" Ketus Romy dengan tangan yang terlipat di depan dada.

"Eh, Rom. Lo ke ganggu sama suara gue?" Tanya Arina sambil menggaruk tengkuknya.

Romy tersenyum miring. Sepertinya jiwa playboy nya muncul kembali setelah hampir 2 hari tidak muncul. Lagipula, jika diperhatikan, Arina adalah gadis yang cukup cantik dan manis, walaupun Mona masih lebih dari gadis itu. Sepertinya ia bisa mencari mangsa baru.

ARGAN [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang