90 - Gue Minta Maaf

23.1K 2.7K 2.6K
                                    

Punten, ada yang nungguin?

Up tengah malem lagi nih, ada yang masih on?

Tadinya mau up dari jam set 9, tapi ternyata beresnya baru sekarng, dan sama seperti sebelumnya, ini juga ditrobos.... JADI JANGAN SIDERRRR

Kebiasaan yaaa... Padahal besok kita lebaran bagi umat muslim🤧

Absen dulu siniiii-!

Baca jam berapa?

Posisi liat notif?

Pembaca lama or baru?

Tim gercep atau nanti aja?

Yang nagih-nagih up, awas yaa kalau siderrr

Terus btw, aku cuma mau ngasih tau, aku tuh paling gak bisa dan gak suka diburu-buru... Kalau aku gak ngejanjiin up cepat, jadi mohon kesabarannya soalnya moodku itu emang cepet berubah-ubah, kalau ngetik pas gak ada mood, yang ada buntu tengah jalan, gak sreg, gak ada feel, hambar

Kayak hubungan kamu sama dia

EH?!

Hahaha enggak-enggak bercanda, intinya jangan buru-buru aku, oke sekian

Dan Happy Eid Mubarak yaaa❤




Selamat membaca❤






















"Mau damai sama Aligator ceritanya?"

Marcell menoleh, cowok itu mendelik. "Gak ada sejarahnya gue damai sama sejenis ikan kayak mereka,"

"Lah, terus ini apaan maksudnya lo ngebantuin mereka kayak gini?" Tanya seorang cowok yang mengganti kedudukan Marcell sebagai ketua di dalam geng nya itu.

"Ini namanya kemanusiaan." Jawab Marcell penuh penekanan.

"Halah, padahal biarin aja sekalian damai," cibir cowok itu.

"Enak aja lo," Marcell membalas sinis.

"Padahal bang, gue pengin damai sama Aligator,"

"Gak usah ngadi-ngadi."

"Bodoamat. Tinggal ngitung hari aja lo minggat dari sekolah, abis itu gue bisa beneran damai sama mereka,"

"Mau gue tampol lo, hah?"

"Dari kelas sepuluh gue gabung sama Vergas nih ya, bang. Gue gak pernah tau alasan lo musuhin anak-anak Aligator itu karena apa. Jadi, abis lo lulus nanti, daripada gue memperpanjang masalah yang enggak gue tau asal-usul nya apa, mendingan gue damai aja sama mereka, lebih berfaedah."

"Jadi maksud lo, kerjaan gue selama ini sebagai ketua Vergas itu gak berfaedah?!" Marcell bertanya tidak santai.

Tanpa ragu, sang lawan bicara dengan tinggi yang hampir setara dengannya itu mengacungkan jempol. "Pinter."

"BANGKE!"

"Ya emang gak berfaedah. Coba aja lo tanya sama anak-anak yang lain. Mereka tau apa enggak alasan lo musuhin anak Aligator itu karena apa? Gue yakin gak ada yang tau. Soalnya gue yang ngegantiin posisi lo aja enggak tau juga, njirrrr!"

"Dimana sopan santun lo sebagai adik kelas ke gue, njing?" Tanya Marcell kesal sendiri.

"Oh, lo mau gue santunin?" Tanyanya seraya mengambil dompet dari dalam saku jaket.

ARGAN [END]Where stories live. Discover now