11 - Murid baru

58.9K 4.6K 61
                                    

Pagi-pagi sekali, tepat 30 menit sebelum bel masuk berbunyi, SMA Citra Nusantara sudah dibuat heboh dengan kedatangan sekelompok cowok dengan pakaian urakan yang baru saja sampai diparkiran dengan motor besar mereka. Sudah bisa ditebak bukan siapa mereka? Ya. Argan dan kawan-kawannya yang baru saja sampai disekolah pada pukul 06.30. Dan itu merupakan salah satu keajaiban dunia ke delapan dimana mereka bisa sampai disekolah sepagi itu. Karena biasanya, mereka baru sampai disekolah telat setelah lima menit bel masuk dibunyikan, dan paling mentok adalah satu jam setelah bel. Tapi sekarang? Lihatlah, matahari pun tampak cerah saat melihat pemandangan langka seperti saat ini.

Tapi ada yang terlihat aneh dimata para siswa saat melihat Argan dan yang lainnya kali ini. Jumlah mereka seperti bertambah, atau mungkin memang ada sosok baru diantara ke-enam cowok itu? Dan rasa penasaran mereka pun terjawab setelah para cowok itu membuka helm yang dipakainya.

"Anjir! Itu sebelah Argan siapa?!"

"Itu yang ditengah siapa woii?! Ganteng banget!"

"Eh eh, itu anak baru bukan sih?"

"Cogan baru gaes!"

"Harus make-up'an ini mah! Siapa tau kelirik cogan baru!"

"Anak baru? Kok ganteng?"

"Kok kayak agak mirip Argan gitu sih?"

"Doi udah ada pacar belum ya?"

"Jadiin kecengan boleh juga tuh!"

"Berkah banget gue sekolah disini! Pagi-pagi udah disuguhin cogan aja!"

Dafa yang mendengar bisik-bisik itu langsung menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Ia merasa jika yang dimaksud 'anak baru' atau 'cogan baru' oleh murid-murid tadi adalah dirinya. Karena ia memang murid baru disini, dan baru menginjakkan kakinya pertama kali pula. Dan kalau untuk 'cogan baru' yang tadi sempat disebut mereka juga, Dafa yakin jika itu memang adalah dirinya. Cowok itu memang mempunyai rasa percaya diri yang cukup tinggi, lagipula kebenaran jika ia memang tampan, memang benar apa adanya. Seratus persen asli tanpa unsur hoax sedikitpun.

"Kok heboh gitu sih?" Dafa berdesis tidak nyaman.

Rega yang mendengar hal itu langsung merangkul Dafa lalu tertawa. "Disini emang gini. Kalo ada anak baru pasti langsung heboh, apalagi kalo yang mukanya di atas rata-rata kayak lo! Gempar deh satu sekolah!" Ucapnya masih dengan sisa tawanya.

"Kesannya norak gitu, dih. Padahal cuma karena tampang doang,"

"Eh tapi jangan salah. Walaupun sikap murid-muridnya kayak gini, tapi prestasi mereka gak usah dipertanyakan lagi!" Kata Rega dengan heboh.

"Masa? Gak yakin gue," Dafa mengangkat sebelah alisnya tak percaya.

"Iye! Misalnya lo liat noh si Romy," Rega menunjuk Romy yang tengah berjalan di depan bersama dengan Argan dan yang lainnya.

Dafa melihat arah tunjuk Rega.

"Dia itu tampangnya emang kayak gitu, tapi kemampuannya gak usah ditanya lagi!"

"Kemampuan apa? Berkelahi?"

Rega berdecak, "Bukan itu elah! Maksud gue, kemampuan otak dia dalam belajar. Di antara kita berenam, cuma dia yang pandai dan sangat paham dalam urusan pelajaran Astronomi! Nilainya di ujian gak pernah dibawah 95, man! Lo bisa bayangin seberapa pinternya dia di bidang itu,"

"Pinter banget tuh anak!" Dafa berdecak kagum sambil menaiki tangga. "Kalo Argan gimana?" Tanya nya saat mereka melewati tikungan di koridor sebelah barat.

"Dia yang paling pinter di antara kami. Dia bisa semua mata pelajaran, walaupun tuh anak gak pernah belajar, dan kerjaannya bolos ke rooftop atas. Tapi selama dia sekolah disini, Argan selalu mendapatkan peringkat 2 paralel. Gak naik dan gak turun, selalu disitu,"

ARGAN [END]Where stories live. Discover now