88 - Jebakan? Lagi?

20.4K 2.7K 4K
                                    

WOIII SABARRR, ASLI YA, DEMI KALIAN, DARI 2,9K KATA, AKU TAMBAHIN JADI 5,7K KATA-! INI REKOR!

AWAS SAKIT MATA BACANYA

Banyak banget ya ini tolong, yang masih bilang dikit, sinii woiii abis lebaran bertumbuk kita😾 sherlock cepetan aku di Bogor

Astaghfirullah ya gusti... Kesallll

Aku tuh paling gak bisa diburu-buru masalahnya, soalnya 'kan tadi habis maghrib juga belum sampai 1k vote, jadi aku lanjutin lagi biar sekalian sambil nungguin terpenuhi...

Oke, jadi selamat sekarang challenge terpenuhi🤧

Eh eh btw, aku cuma mau bilang, mas Agam itu salah satu anak kesayangan aku, bisa-bisanya kalian menghujat dia astaghfirullah...

Ada yang nungguin tidak?

Gimana part kemaren? Hahaha

Hati-hati, di part ini aku gak main challenge lagi, kapok asli, aku up lagi nanti aja kalau ada mood:v

Absen dulu sini heh-! Enak aja udah ngeburu-buru aku tapi gak absen😾

Jangan sider-!

Baca jam berapa?

Posisi liat notif?

Tim gercep atau nanti aja?

Pembaca lama atau baru?

Siap baca? Tapi sebelum itu aku mau ngasih tau, HATI-HATI, udah itu aja hahaha

Btw, kasih tau aku kalau ada typo atau semacamnya ya, walaupun udah di edit, tapi tetep aja takut ada yang salah

Selamat membaca❤




















"ARGAN!"

Lara berlari tergesa ke tempat yang diberitahukan oleh Gilang. Nafasnya memburu disertai rasa cemas yang menjalar ke seluruh area tubuhnya.

Gadis dengan celana jeans beratasan kemeja flanel berwarna biru pudar lengan pendek itu mengedarkan pandangannya. Berusaha mencari dimana sosok keberadaan Argan yang diberitahu Gilang baru saja mengalami kecelakaan di tempat ini.

"ARGAN!" Lara berteriak memanggil nama si laki-laki berparas rupawan itu. Namun, sama seperti sebelumnya, tidak ada sahutan yang terdengar. Apalagi wujud dari Argan maupun motor kesayangan cowok itu. Terlebih satupun dari anggota Aligator yang dikatakan semuanya datang kemari setelah mendengar berita ketua mereka mengalami kecelakaan pun, tidak ada kehadirannya sama sekali saat ini.

Lara yang masih terengah-engah langsung diam di tempatnya. Gadis itu meneguk saliva kasar saat teringat akan Alessa yang tadi bersusah-payah mencegahnya pergi bersama Gilang.

"Argan baik-baik aja! Dia gak kecelakaan!"

Lara mengedarkan pandangan kembali ke jalanan di depannya. Benar. Mau satu atau dua kali diperiksa pun, memang tidak ada siapapun di sana. Kenapa seperti ini? Apa mungkin ada yang ingin membuatnya pergi ke tempat ini dan sebenarnya perkataan Alessa tadi memang benar jika Argan itu baik-baik saja?

ARGAN [END]Where stories live. Discover now